Jokowi Ingin Indonesia Emas 2045, JK Ingatkan Pemilu 2024 Harus Jadi Contoh yang Baik

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK di kediamannya, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla alias JK mengingatkan semua pihak agar melaksanakan proses Pemilu 2024 berjalan dengan baik. JK kemudian menyinggung keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewujudkan Indonesia emas 2045.

Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua ke Jokowi

JK menyebut, proses menuju Indonesia emas itu harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Salah satunya melakukan Pemilu 2024 secara demokratis.

"Juga keinginan Pak Jokowi, bagaimana tahun 2045 baik, tidak mungkin tahun 2045 baik kalau hari ini tidak baik," kata JK usai bertemu dengan Ganjar Pranowo di kediamannya, Jakarta Selatan, dikutip Senin, 20 November 2023.

Bahlil Akui Banyak Aspirasi dari Pengurus Agar Jokowi Jadi Pengurus Golkar

Presiden Jokowi dan Gianni Infantino

Photo :
  • Gianni Infantino

Dia setuju dengan keinginan Jokowi untuk menuju Indonesia Emas pada 2045. Maka itu, 2024 harus jadi contoh yang baik untuk tahun-tahun berikutnya.

Bahlil Sebut Golkar Terbuka jika Jokowi Ingin Jadi Kader

"Kita setuju itu Pak Jokowi, bahwa kita menuju 2045, tapi apabila diberikan contoh yang tidak baik pada tahun 2024, maka menjadi bagian dari ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya," kata JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

JK juga meminta pejabat dan aparat netral pada Pemilu 2024. Sebab, mereka sudah bersumpah jabatan untuk melaksanakan undang-undang.

"Mengapa kita kemukakan netralitas? Karena sumpah semua pejabat, semua aparat, selalu berbunyi akan taat kepada Undang-undang dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan," ujar JK.

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK).

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Pun, dia kemudian mengingatkan, apabila ada pejabat yang tidak adil, bisa mendapat balasan di akhirat.

"Jadi, apabila ada pejabat tingkat apa pun, tidak berlaku adil maka dia melanggar sumpah. Dan sumpahnya selalu ada Alquran dan Injil, jadi berat sekali hukumannya,” lanjut JK.

“Bukan hanya hukuman dunia, tapi akhirat, bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu ini tidak sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," kata eks Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Sebelumnya, capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendatangi rumah JK di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu, 19 November 2023. Ganjar ditemani sejumlah petinggi Tim Pemenangan Nasional (TPN) seperti Arsjad Rasjid hingga Hary Tanoesoedibjo.

Begitu tiba, Ganjar langsung ditemui JK di depan kediamannya. Ganjar pun langsung menanyakan kabar JK. Lantas, JK mengaku dalam keadaan baik.

Ganjar kemudian mengucapkan terima kasih lantaran JK mau meluangkan waktu untuk menerima dirinya. Mereka pun melakukan pertemuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya