Andika Perkasa: Aparat Negara Milik Seluruh Rakyat, Bukan Paslon Tertentu
- VIVA.co.id/Ilham Rahmat
Jakarta - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa mengatakan pihaknya mengapresiasi aparat keamanan yang bekerja keras mengamankan tahapan pemilu hingga proses penetapan capres dan cawapres. Meski begitu, dia tetap menyuarakan harapan agar aparat negara tetap netral.
"Kami dari TPN Ganjar-Mahfud mengingatkan seluruh aparatur sipil negara, seluruh prajurit TNI Polri yang akan kawal pemilu untuk pegang teguh seusai perundang-undangan," kata Andika Perkasa Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip pada Selasa, 14 November 2023.
Menurutnya, semua institusi aparat negara, baik itu TNI, Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah diatur berdasarkan aturan yang ada harus bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu dan pilpres. Bahkan, ia menyinggung ada aturan surat keputusan bersama Bawaslu, TNI, Polri dan ASN yang juga tegas mengatur soal netralitas Aparat negara.
Andika menuturkan, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada. Kata dia, tekanannya itu seperti dari atas, tengah dan bawah.
"Tapi, saya yakin mulai dari pimpinan hingga ke bawah pasti memahami bahwa aparat negara adalah milik negara, milik seluruh rakyat Indonesia dan bukan milik satu pasangan calon tertentu," jelas Andika.
Pun, dia berharap kejadian adanya upaya kecurangan yang melibatkan aparat negara ke depan tidak terjadi lagi. Ia menaruh harapan agar semua aparat negara semakin tertib bersikap netral dalam pemilu.
Terkait dugaan kecurangan proses pemilu, ia mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud sedang menginventarisasi dan akan melaporkan kecurangan itu ke pihak berwenang.
"Kami di TPN Ganjar-Mahfud tidak sendiri tapi semua masyarakat Indonesia menginginkan pemilu berlangsung lancar dan jujur," sebut eks Panglima TNI tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan dugaan kecurangan jelang pemilu 2024 yang mulai terlihat. Dia pun mengingatkan agar rakyat bisa gunakan hak pilih dengan tuntunan hati nurani di Pemilu 2024.
Menurut dia, jangan sampai kecurangan pemilu yang mulai terlihat dibiarkan
"Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai, akan terjadi lagi," ujar Megawati dalam pidatonya yang disiarkan secara daring, Minggu, 12 November 2023.
Pun, dia mengatakan agar rakyat juga jangan takut berpendapat karena merupakan bagian dari demokrasi. Ia bilang hal ini penting agar tak terjadi kesewenangan di Pemilu 2024.
"Tegakkan demokrasi, kewajiban kita sebagai warga negara bahkan keharusan agar tidak terjadi kesewenang-wenangan," jelas Presiden ke-5 RI tersebut.