Survei Indikator: Prabowo Unggul di Segmen Warga NU dan Muhammadiyah
- Ist
Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis riset terbarunya terkait dinamika elektoral jelang Pilpres 2024. Salah satu temuan terkait basis 3 pasangan capres menurut demografi.
Dari temuan Indikator Politik, terdapat segmen agama untuk tiga pasangan capres dan cawapres. Peneliti Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan ada kenaikan dalam segmen pemilih Islam ke Prabowo.
Data terbaru Indikator, dukungan segmen pemilih muslim terhadap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menembus 40,2 persen. Sementara pasangan asal koalisi PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD cenderung mengalami penurunan.
Survei semula pada periode 16-20 Oktober 2023, perolehan angka bagi Ganjar pranowo-Mahfud MD dari basis pemilih muslim sebesar 31,4 persen. Namun, dalam survei terbaru Indikator periode 27 Oktober hingga 1 November angka tersebut turun menjadi 27,2 persen.
Sementara, pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh sebesar 26,9 persen dari basis pemilih Islam. Tak hanya basis pemilih Islam, duet Prabowo-Gibran juga unggul pada data basis pemilih dari organisasi Islam terbesar di Tanah Air yakni Nahdlatul Ulama (NU).
"Pada basis NU, Prabowo cenderung menguat, Anies dan Ganjar cenderung menyusut," kata Burhanuddin, dalam keterangannya, Senin, 13 November 2023.
Dari segmen pemilih NU, duet Prabowo-Gibran berhasil dominasi ketimbang pasangan lain. Pasangan yang didukung Koalisi Indonesia Maju itu terpotret dapat 43,6 persen.
Sementara urutan kedua ada pasangan Ganjar-Mahfud dengan 35 persen. Lalu, duet Anies-Muhaimin memperoleh dukungan sebesar 17,7 persen.
Selain di NU, Prabowo-Gibran juga unggul di kalangan masyarakat Muhammadiyah. Prabowo-Gibran menorehkan angka 44 persen. Sementara, posisi kedua disusul duet Anies-Muhaimin dengan 30,5 persen. Adapun urutan selanjutnya ada Ganjar-Mahfud dengan torehan 23,9 persen.
Survei terbaru Indikator dilakukan dalam kurun waktu 27 Oktober - 1 November 2023. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewancara yang dilatih.
Responden yang dilibatkan sebanyak 1.220 dari 38 provinsi di Indonesia. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.