Usung Prabowo-Gibran, Nusron Wahid Siap Adu Kuat Dukungan Suara Warga NU
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta  – Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, sangat percaya diri bahwa akan banyak suara warga Nahdliyin (warga NU)  yang akan mendukung duet pasangan capres-cawapres yang mereka usung, dibanding dengan pasangan calon lain.
Selain dirinya, Nusron mengatakan banyak sekali tokoh bahkan di TKN yang dari NU dan punya massa sangat banyak. Ia menyebut seperti Habib Luthfi bin Yahya. Â Dia menilai, warga NU sudah sangat cerdas dalam memilih.
"Ya NU kan sudah cerdas. Iya kan? Orang NU, dengan saya menjadi tim di sini kan pasti pengikut-pengikut saya pada milih saya kan, pengikut-pengikut Habib Luthfi pada milih semua kan," ujar Nusron di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis 9 November 2023.
Adu Kuat
Ada tiga pasangan capres dan cawapres, yang akan bertarung di Pilpres 2024. Dimana dua cawapres yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, adalah warga NU. Muhaimin alias Cak Imin mendampingi Anies Baswedan sebagai capres dan diusung PKB, PKS dan Nasdem. Sementara Mahfud MD maju sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres, yang diusung PDIP dan didukung PPP, Hanura dan Perindo.
Nusron memastikan, dirinya juga adalah orang NU. Bahkan pernah menjabat di struktural seperti PMII dan GP Ansor. Sehingga, kata politisi Partai Golkar itu, bisa diadu kuat mayoritas suara Nahdliyin akan ke mana.
"Tinggal kita kuat-kuatan saja. Apakah kader NU yang ngikut Pak Mahfud lebih banyak atau lebih sedikit dari saya. Apakah pengikut Muhamin lebih sedikit atau banyak dari saya," ujarnya.
"Yang jelas, saya tidak sombong. Di NU paling tertib urutan adalah saya mas. Saya pernah Ketua Umum PMII, saya pernah Ketum Ansor, dan saya pengurus PBNU," tambahnya.
Nusron mengatakan secara jenjang di NU, dirinya adalah yang paling tertib dari bawah hingga ke atas sampai PBNU. Sedangkan Cak Imin dan Mahfud MD, kata Nusron, keduanya tidak pernah menjadi Ketum GP Ansor dan pengurus di PBNU.
"Yang namanya Muhamin hanya pernah jadi Ketum PMII, nggak pernah Ketua Ansor dan PBNU, apalagi Pak Mahfud," ujarnya.