Moeldoko: Gerakan Terorisme Masih Ada dan Jaringannya Hidup di Tengah Euforia Pemilu 2024

Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn) Moeldoko menyatakan gerakan terorisme masih ada di Indonesia, di tengah euforia politik demokrasi menjelang Pemilu 2024 karena itu masyarakat diingatkan untuk tetap waspada.

Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Dijaga

"[terorisme] ini sebenarnya memberikan awarness kepada kita semua bahwa masih ada, jaringan itu hidup dan ideologi yang dia kembangkan atas pikiran dia yang dia yakini ternyata masih ada di Indonesia," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jakarta, Kamis, 9 November 2023.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi aksi terorisme di tengah suasana euforia politik demokrasi di Indonesia. "Yang kita inginkan dalam suasana di tengah euforia politik demokrasi tetap mewaspadai gerakan yang berkaitan dengan terorisme," katanya.

Presidential Threshold Selama Ini Mengeksklusi Kandidat Potensial, Menurut Pakar Hukum

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap dua tersangka tindak pidana terorisme dari kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang berencana mengganggu dan menggagalkan Pemilu 2024.

Langkah Kapolri Kedepankan Restorative Justice Dinilai Beri Keadilan dan Hemat Anggaran Negara

Densus 88 membawa terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, pada 3 November, mengatakan dua tersangka ditangkap di Jawa Barat pada 1 November 2023 masing-masing berinisial AH alias AM dan DAM.

Tersangka merupakan anggota jaringan JAD pimpinan Abu Oemar (AU) yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS.

Polri melaporkan sepanjang 27 Oktober hingga 3 November 2023, Polri telah menangkap total 42 orang yang terkait dengan jaringan terorisme di Indonesia. (ant)

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago.

2 Anak Buah Kombes Donald Didemosi 5 dan 8 Tahun Terkait Kasus DWP, Begini Perannya

Atas putusan tersebut pelanggar menyatakan banding.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025