Charta Politika: Head to Head Prabowo Unggul Dari Ganjar, tapi Suara Turun Drastis Pasca MK
- Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Charta Politika Indonesia, juga melakukan simulasi head to head antara Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo, pada Pilpres 2024. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul dengan meraih 44,4 persen. Sedangkan Ganjar mendapatkan suara 40,8 persen.
"Pak Prabowo unggul dengan angka sekitar 3,4 persen. Selisih di antara kedua nama ini sebagian pemilih Anies ada yang ke mas Ganjar, tapi masih lebih banyak ke Pak Prabowo," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam paparannya secara daring, Senin, 6 November 2023.
Dalam temuan survei, meski head to head menang Prabowo tapi Yunarto menjelaskan bahwa ada penurunan pendukung dari Prabowo Subianto. Penurunan ini usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutus batas usia minimal capres-cawapres yang dinilai memberikan kesempatan bagi putra sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres dari Prabowo.
"Ada fenomena menarik, kalau kita lihat, kebetulan kita punya data 13-17 Oktober ketika survei belum mendapat gambaran respons dari publik terkait putusan MK dan juga terkait dengan pendaftaran kepastian terutama terhadap Gibran. Kalau kita lihat menarik setelah putusan MK dan setelah pendaftaran Gibran, ternyata malah suaranya Pak Prabowo ini turun cukup drastis," jelas Yunarto.
Penurunan itu berdasarkan survei sebelumnya. Dimana kata Yunarto, selisih suara antara Prabowo dan Ganjar terbilang besar dengan perbedaan 9,8 persen dari survei 13-17 Oktober. Namun, setelah putusan MK, selisihnya tersisa 3,4 persen dengan Ganjar.
"Kalau kita baca selisih antara Pak Prabowo dengan mas Ganjar, nama ke nama dalam simulasi head to head di 13-17 Oktober itu selisihnya 9,8 persen, sekarang selisih tinggal 3,4 persen artinya memang kita lihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masuknya nama mas Gibran sebagai cawapres itu malah menjadi labelitis, bukan menjadi aset," kata Yunarto.
"Menurut saya itu menjadi beban buat Pak Prabowo, walaupun kita tahu yang diserang bukan Pak Prabowo lebih banyak serangan itu kepada Pak Jokowi dan keluarganya termasuk kepada Gibran sendiri," sambungnya.
Adapun survei dilakukan pada tanggal 26 hingga 31 Oktober 2023, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 2400 responden, yang tersebar di 38 provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± 2,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.