Kepada Pelaku UMKM, Ganjar Janji Akses Permodalan Dipermudah Lewat HAKI
- Dok. Istimewa
Jakarta - Calon Presiden Ganjar Pranowo banyak dicurhati soal akses permodalan hingga promosi usaha oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam acara Urban Sneaker Society (USS) Jakarta 2023 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan.
Salah satu yang menyampaikan aspirasinya adalah Pelaku UMKM bernama Vincent dari brand Denimitup (HAM! Jeansku). Kepada Ganjar, dia mengatakan bahwa saat ini produk lokal harus bersaing dengan merk-merk ternama dari berbagai negara di dunia.
Sehingga sudah sepatutnya pemerintah memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM agar produk lokal bisa mendunia dan dipakai banyak orang. Caranya dengan membantu produksi hingga penjualannya.
“Masa pakai produk luar, produk Indonesia dong. Harapannya pastinya dimudahkan mulai dari produksinya sampai penjualannya,” kata Vincent kepada Ganjar.
Apabila pemerintah menyediakan kemudahan tersebut, Vincent optimis produk-produk buatan Indonesia semakin diminati masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
“Biar produk Indonesia semakin bagus dibanding produk-produk di luar sana karena kita tidak kalah keren kok dari segi kualitasnya,” kata dia.
Sementara, Ganjar berkomitmen memberikan ruang dan kemudahan kepada para pelaku UMKM untuk berkembang. Dari segi akses permodalan, Ganjar yakin kerjasama dengan perbankan bisa dieksekusi.
“Mereka pengen itu, hanya dibutuhkan keseriusan saja, kemauan saja dari satu dua bank yang bisa ditunjuk untuk kemudian dieksekusi. Sehingga kemudian mereka akan bisa mendapatkan itu,” kata Ganjar.
Ganjar menegaskan, pemerintah sudah punya aturan yang menyatakan jika jaminan intelektual property atau HAKI bisa digunakan sebagai agunan untuk mendapat akses permodalan ke bank.
"Sebenarnya sangat bisa karena aturannya sudah ada. Sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur hal itu," ucap Ganjar.
Sebenarnya, kata Ganjar, saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, ia sudah memulai dengan menggandeng Bank Jateng. Namun memang, skalanya masih belum bisa optimal. Oleh karena itu, ia berjanji akan memudahkan akses modal ke depan.
"Ke depan ini memang harus ditindaklanjuti karena tadi keluhan para pelaku industri kreatif itu sama. Mau pinjam ke bank tidak punya agunan. Mereka berharap IP dan HAKI bisa dipakai. Aturan sudah ada, tinggal komitmen dan kemauan. Tunjuk saja satu atau dua bank untuk mengeksekusi, maka industri kreatif Indonesia pasti maju," pungkasnya.