Perayaan Ultah Ganjar Pakai Uniform Hitam, Ada Apa?

Ulang Tahun Ganjar
Sumber :
  • PDIP

Jakarta – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mendapat kejutan dari jajaran PDI Perjuangan (PDIP) dan delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, pada Sabtu, 28 Oktober 2023. 

Unggul di Semua Wilayah, Koster Minta Maaf kepada Masyarakat Bali

Saat itu, Ganjar akan memberikan paparan dalam workshop di hadapan delegasi sembilan negara. Ganjar yang mengenakan kemeja hitam dengan logo banteng di dadanya itu, ketika masuk ke dalam ruangan, langsung melihat kue ulang tahun (ultah). 

Lagu happy birthday pun langsung diputar saat mantan gubernur Jawa Tengah itu memasuki ruangan dan menuju panggung utama. 

PDIP: Jateng Bukan Kandang Banteng, tapi Kandang ‘Partai Cokelat’

Dalam acara tersebut, Ganjar juga mengenakan uniform hitam yang juga digunakan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. Padahal, sebelumnya Basarah mengungkapkan bahwa baju partai itu merupakan simbol dari hati dan batin keluarga besar PDIP yang berduka atas keputusan MK mengenai syarat Capres-Cawapres.

"Baju hitam ini adalah simbol dari suasana hati dan perasaan kebatinan kami sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, khususnya saya yang hari ini secara simbolik berbeda seragam saya dengan Mas Hasto dan Mbak Sadarestu sebagai DPP partai yang hadir dalam acara ini menggunakan uniform hitam untuk menggambarkan suasana duka saya terhadap proses demokratisasi."

Respons Dasco soal Pernyataan Megawati Ada Pengerahan Aparat di Pilkada Jawa Tengah

Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo blusukan di Lampung

Photo :
  • tvOne

Selain itu, Ahmad Basarah, Sekjen CALD yang juga delegasi dari Filipina Francis Gerald Blue Abaya, dan perwakilan dari Kamboja Mardi Seng menunggu. 

Ganjar lalu menaiki panggung utama dan menyampaikan terima kasih atas kejutan tersebut. 

"Terima kasih, terima kasih," kata Ganjar. 

Ganjar di Acara CALD Party

Photo :
  • PDIP

Setelah dipersilakan, Ganjar pun langsung meniup lilin di kue ultahnya, lalu memotong kue dan membaginya ke sejumlah pihak. Potongan pertama diberikan kepada Basarah, selanjutnya Mardi, dan terakhir Gerald Blue.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya