Saiful Mujani Ungkap Dinamika Penunjukan Gibran Jadi Cawapres Prabowo
- VIVA/Yeni Lestari
Jakarta - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani melihat penunjukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon Wakil Presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto karena bisa diterima semua partai pendukung Koalisi Indonesia Maju. Terlebih, kata dia, Gibran merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Gibran pada dasarnya bukan berasal dari keempat partai pendukung Prabowo, karena kemungkinan bisa lebih diterima oleh semua partai pendukung Prabowo,” kata Saiful Mujani melalui keterangannya pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Saiful melihat penunjukan calon wakil presiden oleh koalisi Prabowo ini dipertimbangkan secara hati-hati. Sebab, kata dia, masing-masing partai Koalisi Indonesia Maju menginginkan tokohnya atau yang diutus oleh partai tersebut untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
Hasil kesepakatan di internal Partai Golkar, misalnya, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar harus menjadi calon presiden atau setidak-tidaknya wakil presiden atau kalau juga tidak, diserahkan keputusannya kepada Airlangga untuk menentukan calon wakil presiden di mana Golkar ikut berkoalisi.
“Di koalisi ini, cukup intens dibicarakan tentang kemungkinan calon wakil presiden antara Gibran Rakabuming Raka dan Erick Thohir. Walaupun Yusril Ihza Mahendra juga berharap menjadi calon wakil karena merupakan salah satu ketua partai, namun mungkin yang dilihat adalah proporsi kekuatan partai di mana Golkar menjadi partai terbesar,” jelas dia.
Menjadi menarik, kata Saiful, ketika Airlangga tidak menjadi calon wakil Prabowo kemudian Gibran dideklarasikan pertama kali oleh Partai Golkar pada Sabtu, 21 Oktober 2023. Tentu saja, Saiful menyebut dukungan Golkar ini logis karena sebagai partai terbesar pendukung Prabowo. Sedangkan, suara PAN dan Partai Demokrat berada di bawahnya.
“Gibran adalah anak Presiden sehingga dia memiliki nilai tambah, itu tidak dimiliki oleh Erick Thohir dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Ada juga aspirasi untuk mengambil tokoh non-partai seperti Khofifah Indar Parawansa,” ungkapnya.