Prabowo: Kalau Saya Diberi Mandat, Saya Akan Meneruskan Strategi Pak Jokowi
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta - Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menilai pembangunan yang digenjot di era Presiden Joko Widodo sebenarnya mengarah pada upaya menuju kemandirian bangsa Indonesia.
Dengan capaian hasil pembangunan yang sukses dilakukan di dua era kepemimpinannya, menurut Prabowo, Jokowi sudah mampu membuat Indonesia mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri.
"Landasan yang sudah kuat, sudah dibangun oleh Pak Jokowi: dibangun bata demi bata, batu demi batu, kebijakan demi kebijakan, semuanya menuju kepada Indonesia yang mandiri dan berdiri di atas kaki kita sendiri," kata Prabowo dalam acara deklarasi relawan Jagat Prabowo yang digelar di kediaman Prabowo di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.
Dia berjanji akan menghapus kemiskinan di Indonesia, yang sebenarnya merupakan negara kaya. Karenanya, Prabowo berharap nantinya tidak akan ada lagi kemiskinan dan kekurangan gizi di Indonesia, apabila dia terpilih sebagai presiden.
Bahkan, dia berjanji akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi serta menjaga warga masyarakat supaya hidupnya tidak kekurangan gizi dan anak-anak penerus bangsa bisa minum susu.
"Apabila diberi kepercayaan, kalau saya bersama tim saya diberi mandat, saya akan meneruskan strategi Pak Jokowi dan saya akan berjuang keras demi menjamin setiap anak Indonesia makan cukup, dengan gizi yang cukup, tidak boleh ada anak Indonesia yang tidak minum susu," kata Prabowo.
Bahkan, Prabowo mengaku akan mewakafkan hidupnya demi bangsa, dan mengajak warga masyarakat agar bersama-sama membangun bangsa dan memproduksi barang buatan dalam negeri. Karena, Prabowo juga mengaku enggan apabila warga Indonesia hanya digaji berbasis Upah Minimum Regional (UMR) saja.
"Bersama-sama kita akan membangun Indonesia yang hebat, bermartabat, Indonesia yang akan bikin mobil sendiri, bikin motor sendiri, dan yang mandiri bikin semuanya sendiri. Kita mau anak-anak kita, cucu-cucu kita, bekerja dengan hasil yang cukup, hasil yang memadai. Kita tidak ingin anak-anak Indonesia selalu [menuntut] UMR, UMR, saja," ujarnya.