Lemhannas: Andi Widjajanto Mundur sebagai Wujud Etika Profesi dan Politik
- Dokumentasi Lemhanas.
Jakarta – Andi Widjajanto resmi mengundurkan diri dari jabatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI. Dia mengatakan bahwa alasan dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri yakni ingin berfokus pada Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).
Tenaga Ahli Pengajar Bidang Geopol dan Wasantara Lemhannas RI, Laksamana Muda (Laksda) TNI Rachmat Hartoyo menyebut Andi Widjajanto sebagai sosok contoh teladan yang mampu memberikan contoh positif etika profesi dan politik.
“Kasus etika profesi selalu berkaitan dengan politik di Indonesia. Pelanggaran etika pimpinan atau pejabat negara sudah sering terjadi dan sulit dihindari akibat adanya kepentingan. Namun, muncul sosok role model yang memberikan contoh positif etika profesi dan politik,” ujar Laksda TNI Rachmat Hartoyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.
Rachmat Hartoyo menjelaskan bahwa kode etik pegawai di Kementerian dan Lembaga memiliki peraturan institusinya masing-masing.
Lemhannas RI memiliki Peraturan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2016 Tentang Kode Etik Pegawai Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Penerapan aturan kode etik tersebut banyak memiliki pertimbangan seperti Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
“Tujuan dari kode etik pegawai Lemhannas RI ini ditunjukkan oleh Andi Widjajanto yang menjaga martabat, kehormatan, dan citra Lemhannas RI, memacu produktivitas, dan keharmonisan hubungan dalam lingkungan kerja, keluarga dan masyarakat.” ucap Rachmat Hartoyo.
“Andi Widjajanto mengundurkan diri sebagai Gubernur Lemhannas RI karena adanya amanah dan tanggung jawab sebagai anggota inti Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo yang akan maju pada kontestasi pemilihan Presiden 2024.” lanjutnya.
Menurut Rachmat, saat etika politik di Indonesia mulai pudar, sosok Andi Widjajanto justru berhasil membuktikan bahwa masih ada pemimpin yang jujur, amanah, dan memiliki akhlak.
Politik integritas yang muncul pada Andi Widjajanto menunjukkan bahwa pengunduran dirinya bukan karena hukum atau aturan, namun kewajiban sebagai pemimpin yang beretika.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Andi Widjajanto yang telah memberikan contoh teladan untuk menyongsong Indonesia sebagai negara demokrasi yang matang.
“Semoga ke depan banyak generasi muda yang mengambil hikmah dan menjadikan beliau sebagai role model ketika menjadi pemimpin bangsa,” pungkasnya.