Kilas Balik Mahfud MD Pernah Kena Prank Jadi Cawapres Jokowi Tahun 2019

Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD akhirnya tidak kena prank lagi seperti tahun 2019. Kini dirinya telah resmi menjadi cawapres mendampingi capres Ganjar Pranowo.

Kabarnya, pihak keluarga tidak merayakan apapun ketika Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Lantas, seperti apa momen Mahfud MD tahun 2019 ketika di prank jadi cawapres Jokowi?

Kilas balik Mahfud MD kena prank tahun 2019 jadi Cawapres Jokowi

Mantan Ketua MK, Mahfud MD, tidak jadi dipilih menjadi cawapres Jokowi, Kamis, 9 Agustus 2018.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita.

Dinamika Pilpres tahun ini menonjolkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan Pilpres 2019. Pada periode sebelumnya, Mahfud, yang diharapkan akan menjadi cawapres Jokowi, mendadak mengalami kejutan yang tak terduga alias kena “prank”.

Dalam sebuah podcast di Podkaesang, Mahfud MD bercerita soal gagalnya jadi cawapres Jokowi tahun 2019. Awalnya, Mahfud MD mengatakan kepada Jokowi jika dirinya siap mendampingi untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Besok kalau pendaftaran calon presiden, pak Jokowi naik sepeda, saya bonceng dibelakangnya menuju KPU gitu,” kata Mahfud MD dikutip VIVA dalam program Podkaesang di YouTube, Kamis, 19 Oktober 2023.

Menko Polhukam Mahfud MD di Podcabs Setkab RI.

Photo :
  • Youtube Setkab RI
Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

Mahfud juga mengaku sempat di hubungi oleh Seskab untuk menanyakan soal pengejaan nama agar didaftarkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi.

“Pada saat itu jam 10, saya di telefon oleh Pak Seskab. 'Pak Mahfud ini ejaannya udah bener belum? Kenapa MDnya disingkat?'. Saya jawab ya memang disingkat begitu,” kata dia. 

Sekjen PDIP: Suara Jokowi Sama dengan Suara Pedagang Kaki Lima

Kemudian Mahfud juga diminta untuk mengantarkan CV agar diproses lebih lanjut terkait pendaftaran calon wakil presiden. Permintaan itu datang dari Jokowi.

“'Coba bawa CV-nya kesini'. Terus saya bilang, untuk apa? Nah dia bilang 'Bapak minta agar nulis namanya yang bener nanti sebagai calon wakil presiden,” ucap Mahfud.

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

Selain itu, Mahfud juga diminta untuk ikut mengukur baju agar bisa dipakai bersama Jokowi. Namun, Mahfud meminta agar ukuran baju yang akan dibuat mengikuti ukuran yang sudah ada, sehingga tidak perlu mengukur ulang. 

“Saya kasih aja ukuran yang saya sudah ada, nanti saya anterin lalu buat yang persis itu aja,” kata Mahfud. 

“Saya juga sudah di-briefing oleh Mensesneg. Pak mahfud pakai sepeda, bajunya putih,” sambungnya.  

Dia juga mengaku mendapat pesan dari Jokowi agar melakukan kampanye setelah resmi diumumkan menjadi wakil presiden. 

“Tapi tidak boleh minta uang kampanye kepada siapapun,” katanya.

Pada Kamis, 9 Agustus 2018, keputusan berubah. Mahfud MD yang malam itu sudah bersiap dan menunggu di Restoran Tesate, Menteng, dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam berasa kena prank.

Ia terkejut saat Jokowi mengumumkan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya dari Restoran Plataran yang lokasinya tak jauh dari Tesate. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa tiga partai pendukung Jokowi, yaitu PDIP, Golkar, dan PKB, menolak Mahfud sebagai cawapres.

Meskipun kecewa, Mahfud menanggapi situasi dengan bijaksana, mendukung Jokowi, dan akhirnya menjadi Menko Polhukam. 

Kini, menjelang Pemilu 2024, Mahfud ingin memastikan bahwa kejadian 2019 tidak berulang. Deklarasi resminya pada 18 Oktober 2023, yang dihadiri oleh para pemimpin parpol koalisi, menegaskan bahwa Mahfud tak mengalami situasi serupa seperti lima tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya