Aktivis 98: 2024 Momentum Genting, Salah Pilih Pemimpin Proses Pembangunan akan Mundur

Penghitungan surat suara Pilpres 2019 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Sejumlah mantan aktivis 98 siap mengawal dan jadi barisan pendukung Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024. Figur Ganjar dinilai jawaban kepemimpinan bangsa Indonesia ke depan. Dukungan ini dinyatakan Gerakan Aktivis (Gerak) '98.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Demikian disampaikan saat acara 'Gerak 98 Untuk Indonesia Emas 2045 Gerakan Aktivis 98' di Menteng, Jakarta Pusat. Juru bicara (jubir) Gerak '98, Mixil Munir menyampaikan setelah beberapa pertemuan maraton dan juga focus group discussion (FGD), akhirnya dirinya dan sejumlah rekan sepakat bersikap dukung Ganjar menuju 2024.

Dia menuturkan Gerak '98 berisikan orang-orang yang dahulu tergabung dalam organisasi mahasiswa seperti Forkot, FKSMJ, Frontjak, FAMRED, GEMPUR, Front Kota, FPPHR, GEMA IPB, hingga KB UI.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Menurut Mixil, Ganjar dinilai sebagai figur berprestasi saat menjabat Gubernur Jawa Tengah. Salah satunya Ganjar mampu menurunkan angka stunting, kesehatan ibu dan anak, pemerataan ekonomi berbasis pembangunan desa dan link and match dunia pendidikan.

Selain itu, menurut Gerak '98, Ganjar digambarkan sebagai figur yang lahir dari rahim proses politik. Ganjar ditempa dibentuk dengan nilai-nilai ideologis kerakyatan.

Kementerian Agama Raih Predikat 'Sangat Baik' dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

Sejumlah aktivis 98 yang tergabung dalam Gerak 98.

Photo :
  • istimewa

Perwakilan FAMRED, Ignatius Indro menyebut Ganjar terlibat dalam advokasi perjuangan rakyat semasa kuliah dengan membela petani Kedung Ombo dari penggusuran rezim Orde Baru. Ganjar juga disebutnya sebagai kader Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI).

"Hasilnya adalah pemimpin yang selaras antara teori dan praktik, bukan jago kata-kata," ujar Indro.

Jubir Gerak '98 lainnya, Dadi Palgunadi, mengatakan tahun 2024-2034 sebagai momen vivere pericoloso atau tahun genting. Dia mengatakan demikian karena arah laju perkembangan masyarakat Indonesia dapat berada di rute yang semestinya yakni berjalan ke arah lebih baik, bukan malah terhambat oleh anak sebangsa sendiri.

Dia bilang 2024 sebagai momen penting untuk menentukan pemimpin periode lima tahun berikutnya.

"Dan tahun 2024 merupakan momentum genting, pergantian pimpinan republik. Salah memilih, menyerahkan mandat republik. Maka konsekuensi logis yang diterima adalah proses pembangunan akan terhenti, mundur dan gagal," tutur Dadi.

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP di Rakernas PDI-P

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dadi menambahkan visi Indonesia Emas 2045 bisa tercapai, apabila RI punya pemimpin dengan political will yang kuat dan bersih. Selain itu, bagi dia penting juga calon pemimpin punya rekam jejak yang terhindar dari elite kroni Orde Baru.

Selain itu, menurut dia, pemimpin 2024 juga mesti gerak cepat, gesit, sehat, toleran, inklusif, dan mampu bekerja. "Berinisiatif, kreatif, lahir dari rakyat serta selaras pikiran, perkataan dan perbuatan (integritas)," ujar Parto.

Perwakilan FAMRED lainnya, Lukman menambahkan saat ini ada figur yang mengindikasikan ingin politik instan dengan mengesampingkan proses politik. Kata dia, figur itu dengan politik gimmick asalkan dapatkan trending public dan pandai berkata-kata. "Kering tawaran strategis, serta nol besar dalam kerja untuk memajukan Indonesia," kata Lukman.

Dia menambahkan salah satu perhatiannya adalah sektor ekonomi. Dia menyinggung pemberian otonomi dengan harapan akan menumbuhkan pemerataan pembangunan ternyata tidak mengalami perubahan yang memuaskan. Kata dua, pusat ekonomi 55,56 persen masih terpusat di Jawa.

"Tingkat kemiskinan meski mengalami tren penurunan. Namun, angka ketimpangan justru meningkat," imbuhnya.

Adapun Gerak '98 berencana mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar di Gedung Joang '45, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023. Mereka menyerukan agar mantan aktivis '98, lintas generasi, organisasi masyarakat pro demokrasi, dan lapisan rakyat, turut mendukung Ganjar. "Kami juga menolak capres pelanggar HAM dan politik identitas," ujar Mixil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya