Ganjar: Anak Muda Zaman Dulu Ngopi dan Nongkrong Juga, tapi Bahas Bangsa

Bacapres Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

Bandung – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyindir anak muda zaman sekarang yang kerap hanya nongkrong, tanpa memikirkan bangsa Indonesia ke depannya. Dia membandingkan dengan anak muda pada zaman dulu.

Lagu Jadul Ivo Nelakhrisna Diremake Riri Moeya Versi Modern, Kisahnya Relate ke Generasi Muda

Ganjar menuturkan kalau anak muda zaman dulu juga sama kegiatannya dengan anak muda era modernisasi ini. Mereka juga kongkow bareng sambil meminum kopi, tetapi anak muda zaman dulu kongkow atau nongkrong itu ada sesuatu hal yang membahas bagaimana negara Indonesia nantinya.

"Anak muda zaman dulu gimana? Liat aja gambarnya (nunjukin gambar kongkow bareng lewat power point). Ngopi juga, dia nongkrong juga, bajunya aja yang beda. Yang dulu juga sama seperti ini dia ngopi, dia nongkrong dan dia juga berpikir tentang bangsanya," ujar Ganjar di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung dengan acara bertajuk 'Peran Pemuda Dalam Masa Depan Politik Indonesia' pada Rabu 11 Oktober 2023.

Budi Gunawan Sebut 8,8 Juta Orang Main Judi Online, Anak Muda Paling Banyak

Bacapres Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa

Ganjar memberikan sebuah contoh Jenderal Gatot Subroto kala itu. Dia menuturkan kalau anak muda zaman dulu selalu memikirkan bagaimana Indonesia bisa lepas dari masa penjajahan.

Eks Ketua Cipayung Bakal Gaet Pemilih Anak Muda untuk Menangkan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng

"Bagaimana lepas dari penjajahan dan bagaimana jadi negara merdeka, bagaimana bebas beribadah, bagaimana bisa mengakses pendidikan, kesehatan yg baik dan kemudian adil dalam Bhinneka Tunggal Ika," kata dia.

"Setuju gak ?," tanya Ganjar ke mahasiswa.

"Setuju," jawab mahasiswa.

Bacapres Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa

Dalam hal itu, Ganjar menyinggung Gatot Subroto yang berkeyakinan Budha. Masih banyak yang belum mengetahui hal itu bahkan sampai Komunitas Budha di Indonesia.

Ganjar menyebut artinya banyak agama hingga suku di Indonesia saat ini.

"Artinya, banyak suku, banyak ras, banyak golongan, banyak agama, banyak stratasosial yang saat itu jadi bidan-bidan lahirnya indonesia, itu seperti anak muda," kata Ganjar.

"Dia kumpul, dia bicara dengan diskusi dia pikir tentang indonesia dan lahirlah setelah obrolan itu sumpah pemuda," lanjutnya.

Pun, Ganjar berkelakar soal pernyataan Bung Karno yang ingin memiliki sepuluh anak muda ketimbang seribu orang tua. Sebab, Bung Karno yakin 10 pemuda bisa mengguncang dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya