Acara Diskusi Anies di Bandung Mendadak Dicabut, Geisz Sindir Seperti Zaman Orba: Sama Noraknya

Bacapres Anies Baswedan saat di GIM, Bandung, Jawa Barat.
Sumber :
  • Akun X @aniesbaswedan

Jakarta - Acara diskusi yang dihadiri bakal capres Anies Baswedan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Minggu kemarin, mendadak dibatalkan pada H-1 oleh Pemprov Jawa Barat. Acara tersebut medadak dicabut izinnya.

Survei Elektabilitas Berada di Puncak, Jubir Pramono-Rano Efek Ahokers dan Anak Abah Bersatu: Insya Allah Satu Putaran

Loyalis pendukung Anies, Geisz Chalifah pun menanggapi dicabutnya izin diskusi di Bandung tersebut. Dia mengirim link akun X pribadinya saat dikonfirmasi VIVA perihal batalnya acara diskusi di Bandung.

Geisz menulis untuk kesekian kalinya acara terkait Anies dipersulit. Dia menyinggung kejadian tersebut saat dirinya masih mahasiswa di zaman Orde Baru atau Orba.

Maruarar Sirait Tantang PDIP dan Anies: Siapa yang Lebih Kuat? RK-Suswono Didukung Prabowo-Jokowi!

"Untuk kesekian kalinya terjadi. Di jaman Orba. Gue masih mahasiswa. Kelompok studi Mahasiswa. LSI (Ismed Hasan Putro) bikin diskusi di Kebayoran," tulis Geisz dalam akun X yang dikutip pada Senin, 9 Oktober 2023.

Baca Juga: Izin Acara Diskusi Politik Anies Mendadak Dicabut Pemprov Jabar, Ini Alasannya

Maruarar Prediksi Suara Pramono Bakal Jeblok gegara Anies, Begini Respons Menohok PDIP

Bacapres Anies Baswedan saat di GIM, Bandung, Jawa Barat.

Photo :
  • Akun X @aniesbaswedan

Dia menceritakan dirinya ketika itu hadir saat diskusi baru dimulai. Namun, aparat ketika itu datang minta acara dibubarkan. Pun, kondisi sekarang tak jauh berbeda dengan mencabut izin dan mengunci pintu. "Sekarang ijin dicabut & pintu dikunci. Sama noraknya," ujar Geisz.

Lebih lanjut, dia pun menambahkan pernyataannya lewat pesan WhatsApp. Dia menilai kejadian yang merugikan Anies itu sudah kesekian kalinya terjadi. Kata dia, bukan hanya di Bandung, sebelumnya sudah terjadi di Bekasi dan Aceh.

"Sudah kesekian kalinya hal seperti itu terjadi. Di Aceh, Bekasi, dan kemarin Jabar. Belum lagi di tempat-tempat lain," kata Geisz.

Geisz Chalifah.

Photo :
  • Instagram @geisz_chalifah

Kemudian, dia menyebut saat Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta juga sering dapat perlakuan tak menyenangkan dari pemerintah pusat..

"Selama Anies menjadi Gubernur juga mendapat banyak perlakuan tak menyenangkan dari pemerintah Pusat," tuturnya.

Sebelumnya, acara diskusi yang dihadiri Anies di GIM, Bandung, Jawa Barat, Minggu kemarin dicabut izinnya. Padahal, diskusi yang diinisiasi Komunitas aktivis pro demokrasi dan pergerakan mahasiswa yang tergabung dalam Change Indonesia sudah dapat izin dari UPTD Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.

Izin mendadak dicabut pada 7 Oktober 2023 dengan pemberitahuan secara verbal tanpa surat tertulis.

Penjelasan Pemprov Jabar

Pemprov Jawa Barat beri penjelasan soal larangan penggunaan GIM, Bandung, dalam diskusi yang dihadiri Anies Baswedan. Sedianya, GIM akan digunakan oleh komunitas Change Indonesia untuk kegiatan diskusi publik, Minggu kemarin.

Pemprov Jabar menyampaikan, penggunaan gedung tersebut diperbolehkan dan tidak jadi masalah selama digunakan sesuai aturan dan bukan untuk kegiatan politik.  

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, surat izin yang dilayangkan ke pihaknya disampaikan oleh Poros Anak Muda Sosia Politika. Dia bilang agenda diskusi itu perihal peminjaman tempat untuk kegiatan Rapat Koordinasi Change Indonesia dengan tema ‘Demi Ibu Pertiwi Meluruskan Jalan Demokrasi’, yang suratnya diserahkan pada 27 September 2023.

Surat tersebut kemudian dibalas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jabar pada 2 Oktober 2023. Intinya diberikan izin peminjaman tempat, dengan catatan tak diperkenankan untuk kegiatan politik dan mesti berkoordinasi dengan pihak kepolisian.  

Namun, dia menyinggung sehari sebelum acara digelar malah terdapat beberapa spanduk maupun baliho dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal capres.

"Dengan jelas dan tegas menggaungkan dukungan terhadap salah satu bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden. Sehingga kami menilai kegiatan ini bagian dari politik,” kata Benny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya