Menteri Nasdem di Kabinet Jokowi Sisa Satu, Rocky Gerung: Dipretelin Pelan-pelan

Rocky Gerung
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Politikus Nasdem Syahrul Yasin Limpo alias SYL mundur dari posisi Menteri Pertanian atau Mentan karena terseret dugaan kasus korupsi. Dengan mundurnya SYL, kuota menteri Nasdem kini hanya tersisa satu yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Pengamat politik Rocky Gerung menganalisa mundurnya SYL dari kabinet Jokowi semakin menegaskan adanya perkubuan dalam politik jelang 2024. Dia mengibaratkan dengan perkubuan itu air yang sudah dipenuhi minyak sehingga tak mungkin lagi di-mix.

"Jadi, poin kita selalu ingin kan itu supaya jelas lah mana yang mau beroposisi mana yang mau meneruskan. Walaupun di ujungnya akan kabur," kata Rocky dalam akun YouTube Rocky Gerung Official yang dikutip pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Politikus Nasdem Syahrul Yasin Limpo mundur dari posisi Menteri Pertanian.

Photo :
  • ANTARA Foto

Rocky pun menyinggung dinamika sekarang soal isu reshuffle yang ditentukan dari tersingkirnya kader Nasdem di kabinet Jokowi.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

"Tapi, hari-hari ini yang konyol adalah ketegasan batas itu ditentukan oleh tersingkirnya Nasdem dari kabinet kan," lanjut Rocky.

Dia merasa heran dengan Nasdem lantaran mestinya sejak awal untuk menarik mundur semua kadernya di kabinet. Menurut dia, hal itu karena keberanian Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 yang tak disukai Jokowi.

"Karena kita tahu ini Nasdem akan dicicil, Nasdem itu akan dipretelin pelan-pelan, mulai dari ban serepnya," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menilai kekuasaan Jokowi tidak menginginkan 'benjol' atau 'lonjong' dalam pemerintahan Jokowi tapi mesti bulat. Namun, Nasdem tetap bermanuver dengan kekeuh memilih Anies.

"Walaupun kemudian separuh ber-zigzag memilih Cak Imin supaya legitimasi secara kultural kuat," tuturnya. 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Photo :
  • ANTARA Foto

Menurut dia, dengan cara itu, Nasdem ingin memberi sinyal unsur-unsur Istana masih bisa diakomodir melalui politik Muhaimin alias Cak Imin. 

"Tapi, bagi Jokowi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah Anies, bukan Cak Imin," sebut Rocky.

Pun, dia menambahkan bahwa upaya menggeser dan menggusur kader Nasdem di kabinet Jokowi itu bagian upaya menghalangi Anies. 

"Itu buruknya di situ. Nah, Demokrat akan tentu sangat gembira secara politis kalau Anies tergusur. Dan, apalagi kalau terhalangnya Anies. Potensi itu masih bisa terjadi," ujarnya. 

Bagu dia, dengan terhalangnya Anies dan Cak Imin nanti maka dimungkinkan Demokrat itu mengambil alih portofolio-portofolio strategis. Sebab, pemerintahan Jokowi tersisa satu tahun. "Yang mau saya terangkan adalah opurtunis itu mendahului ideologi. Intinya itu," kata Rocky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya