Menag Yaqut Menghadap Jokowi Ditengah Isu Panas dengan PKB

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Kemenag

Jakarta - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu, 4 Oktober 2023. Gus Yaqut menghadap Presiden Jokowi ditengah lagi panas dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Tampak, Gus Yaqut menghadap Presiden Jokowi hanya sendiri atau bertemu empat mata. “Laporan saya. Emang enggak boleh sendirian?,” kata Gus Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Ia mengaku bertemu Presiden Jokowi untuk melaporkan tugas Kementerian Agama, diantaranya pelaksanaan haji dan lainnya.

Analisis Pakar Politik soal Pengaruh Dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil

Presiden Jokowi Didampingi Menag Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • Agus Suparto/ Fotografer Presiden

“Laporan program Kementerian Agama yang sudah dijalankan, laporan Presiden terkait pelaksanaan haji. Itu saja, laporan pekerjaan,” ujarnya.

Kunjungi Pesantren Yaspida, Menag Sampaikan Belasungkawa dan Beri Bantuan

Jadi, Yaqut menegaskan dipanggil Presiden Jokowi kapasitasnya sebagai pembantunya sehingga tidak membicarakan partai politik. ”Saya dipanggil sebagai Menteri Agama. Enggak ada urusannya dengan partai,” jelas dia.

Gus Yaqut Bikin Panas PKB

Sebelumnya, dalam acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Solo pada Jumat, 29 September 2023, Gus Yaqut mengingatkan agar masyarakat tak hanya memilih pemimpin yang pandai bicara. Namun, juga mesti melihat rekam jejaknya.

Dia meminta agar tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan politisasi agama sebagai alat meraih kekuasaan, seperti di Pilgub DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, mengatakan pihaknya bakal mengambil langkah-langkah pendisiplinan terhadap Gus Yaqut atas pernyataan yang dinilai menyindir calon presiden usungan PKB, Anies Baswedan. 

Menurut Gus Jazil, pernyataan Gus Yaqut tak pantas, apalagi sebagai menteri. 

"Kalau posisinya sebagai menteri, ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Jadi, dan publik tentu juga akan memberikan penilaian," kata Gus Jazil kepada wartawan. 

Gus Jazil menegaskan pernyataan Gus Yaqut tentang pemimpin bermulut manis layaknya seorang pendengung (buzzers) di media sosial.  

"Hati-hati menjaga mulutnya, karena apa? Karena ini (Yaqut) pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang enggak perlu," kata Gus Jazil. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya