Jokowi Kecil Kemungkinan Bisa Jadi Ketum PDIP, Megawati Sulit Kasih Restu

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP, Jiexpo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Muncul usulan agar Presiden Jokowi bisa menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri. Usulan itu dilempar putra sulung Soekarno yaitu Guntur Soekarno Putra soal Jokowi gantikan Megawati pimpin PDIP.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Namun, usulan Guntur itu dinilai sulit dan kecil kemungkinan bisa terjadi. Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganalisa meski punya kelayakan, tapi sulit Jokowi menggantikan Megawati.

"Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum," kata Jamil, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Rabu, 4 Oktober 2023.

Sarapan Bareng Ahmad Luthfi, Jokowi: Calon Pemimpin Harus Mampu Yakinkan Rakyat

Dia menyebut peluang Jokowi kecil karena akan terbentur dengan restu dari Megawati. Bagi Jamil, Megawati pasti sudah berhitung dengan mempersiapkan anaknya untuk meneruskan kepemimpinannya di PDIP.

Megawati Diapit Kedua Anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Photo :
  • PDI Perjuangan
Meriahnya Masyarakat Sambut Pawai yang Diikuti Jokowi dan Ahmad Luthfi - Taj Yasin

Menurut dia, trah Soekarno seperti Puan Maharani dan Prananda Prabowo yang kemungkinan besar jadi pemimpin PDIP ke depan.

"Hal itu kemungkinan sangat kecil mengingat Megawati tampaknya sudah mempersiapkan anaknya untuk menggantikannya. Ada dua anaknya yang potensial untuk menggantikannya. Keduanya Puan Maharami dan Prananda Prabowo," jelas Jamil.

Jamil menambahkan, selama ini, Puan disiapkan lebih banyak untuk mewakili Megawati dalam urusan eksternal. "Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai," tuturnya.

Lalu, Prananda tampaknya ditugasi Megawati untuk membenahi internal partai. Dengan tugas itu, Prananda dinilainya lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai.
"Jadi, Puan dan Prananda sama-sama berpeluang untuk menjadi Ketum PDIP," ujarnya.

Tapi, ia melihat peluang Prananda lebih besar untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Megawati.

"Karena masalah internal lebih banyak dipercayakan kepada Prananda, ada kemungkinan ia yang lebih disiapkan untuk menggantikan Megawati," sebut Jamil.

Megawati Soekarnoputri, Penutupan Rakernas PDI-P

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Penjelasan PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi usulan Guntur soal Jokowi jadi Ketum PDIP pasca purna tugas sebagai RI-1. Hasto mengatakan di PDIP, semuanya termasuk figur Ketua Umum ada tahapannya. Kata dia, untuk saat ini PDIP tengah fokus menghadapi Pemilu serentak 2024.

Hasto juga menambahkan, dalam kongres PDIP akan ditentukan dalam pengambil keputusan tertinggi yang dihadiri oleh utusan yang diserap dari arus bawah. Ia menegaskan, dalam arus bawah itu trah atau keturunan Soekarno masih dalam posisi sentral.

"Dimana dari bacaan yang kami lakukan setelah rakernas memang menempatkan ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sentral," kata Hasto di Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023.

Pun, dia menyinggung dalam masa transisi ke depan karena 2024 ada transisi pemerintahan baru. Menurut Hasto, diperlukan pengawalan oleh sosok pemimpin partai yang kuat.

"Pemimpin yang emosional bonding-nya itu melekat dengan anak ranting, ranting, dan PAC partai yakni ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto.

Pasangan calon Ahmad Luthfi - Taj Yasin saat hadiri kampanye akbar di benteng Vasternburg Solo, Minggu (17/11).

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Pasangan calon nomor urut 2 Pilgub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin menggelar kampanye akbar di Benteng Vasternburg, Solo pada Minggu, 17 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024