Muhaimin Temui Sejumlah Kiai di Kudus dan Demak, Targetkan Raih 10 Juta Suara di Jateng
- ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus - Bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bersilaturahmi ke beberapa kiai di Kabupaten Kudus, setelah melakukan hal serupa di Kabupaten Demak. Di Kudus, Muhaimin mengunjungi kediaman pengasuh Pondok Pesantren Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus Ulin Nuha Arwani dan M. Ulil Albab Arwani (Gus Bab).
"Kedatangan ke kediaman Kiai Ulin Nuha dan Kiai Ulil Albab dalam rangka memohon doa restu dan dukungan kepada keduanya," kata Cak Imin, yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ditemui usai bersilaturahmi di Ponpes Tahfids Yanbu'ul Quran, Kudus, Senin, 2 Oktober 2023.
Menurut dia, mereka berdua merupakan ulama dan kiai dengan spiritual yang kuat, termasuk ilmunya, serta dicintai masyarakat. "Semoga Allah SWT mengabulkan semua ikhtiar kami; semoga dukungan beliau berdua memperlancar dan mempermudah perjuangan 'Amin' (Anies Baswedan-Cak Imin) di Jateng," ujarnya.
Ia menargetkan untuk wilayah Jateng pada Pemilu 2024 bisa mendapatkan dukungan minimal 10 juta suara.
M. Ulil Albab Arwani menyatakan dukungannya kepada pasangan "Amin" mengungkapkan silaturahmi ini merupakan hal biasa, terlebih dirinya dengan Cak Imin juga sama-sama santri dan jamiyah Nahdlatul Ulama (NU).
"Memang ada maksud baik dan luhur, agar supaya bisa menjadi pimpinan di negara kita. Karena kami juga dari warga NU dan partainya PKB, sehingga kami dukung. Mudah-mudahan mendapatkan berkah dan rida dari Allah SWT, sehingga menjadi negara yang makmur, baik, dan maju," ujarnya.
Mengenai figur Anies Baswedan, menurut dia, juga sama-sama santri, sehingga tidak ada masalah. "Harapannya bisa menang dan berkah. Pesan kepada mereka agar tujuan dan niatnya harus betul-betul baik, yakni untuk perjuangan agama dan memakmurkan negara," ujarnya.
Cak Imin sebelumnya berkunjung ke kediaman pengasuh Ponpes Girikusumo, Demak, Haji Munif Zuhri. Kiai lain di Kudus yang dikunjungi pada hari yang sama, yakni pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus, Ahmad Badawi. (ant)