Partai Garuda: Ketika Prabowo Bicara Program, Pendukung Lawannya Sibuk Menyerang Pribadinya
- Twitter Partai Gerindra @Gerindra
Jakarta - Tensi politik jelang pendaftaran capres dan cawapres ke KPU memanas dengan munculnya serangan kepada kandidat. Salah satunya serangan itu ditujukan kepada bakal capres yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Elite parpol pendukung Prabowo pun ikut beri tanggapan. Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi heran dengan serangan yang ditujukan terhadap Prabowo. Padahal, Prabowo bicara tentang misi Indonesia ke depan.
"Ketika Prabowo sibuk menguatkan anak bangsa, pendukung lawannya sibuk menyerang pribadi Prabowo. Prabowo bicara program, pendukung lawannya mempermasalahkan umur Prabowo," kata Teddy, dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu, 1 Oktober 2023.Â
Dia menyebut saat Prabowo bicara Program, pendukung lawannya malah menyerang dengan memfitnah kesehatan eks Danjen Kopassus tersebut. Teddy menyinggung kembali fitnah yang ditujukan ke Prabowo yang belum lama ini menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
"Prabowo bicara Program, pendukung lawannya menyerang dengan memfitnah bahwa Prabowo mencekik Wamen. Dan banyak hal lainnya," sebutnya.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan elite Partai Garuda.
- istimewa
Lantas, dia mempertanyakan apakah hal itu seperti terjadi pembiaran karena menguntungkan atau memang arahan dari calon lain? Teddy menduga mungkin juga ada pembiaran yang merupakan bagian dari arahan.Â
"Ya tidak apa, karena ini semakin menunjukkan bahwa calon lain sama sekali tidak memiliki sesuatu yang bisa dijual oleh pendukungnya," sebut Teddy.
Bagi dia, jika pendukung calon lain sibuk menyerang dan memfitnah Prabowo secara pribadi maka artinya bacapres yang punya konsep untuk Indonesia hanya Prabowo.Â
"Karena yang lain hanya memiliki konsep bagaimana caranya mengalahkan Prabowo," ujar Teddy.
Â
Ketua Panja Sebut Presiden Prabowo Segera Teken Keppes Biaya Haji 2025
Keputusan Presiden (Keppres) biaya jemaah haji 1446 H/2025 M sejumlah Rp 55,4 juta segera diteken Presiden RI Prabowo Subianto.
