Dikenal Kerap Kritik Jokowi, Natalius Pigai Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai
Sumber :
  • Youtube Fadli Zon

JakartaNatalius Pigai, sudah sangat dikenal sebagai seorang yang kerap kali melontarkan kritik tajam ke Presiden Joko Widodo. Namun untuk Pilpres 2024 nanti, tokoh asal Papua ini mengaku memberi dukungan ke capres Prabowo Subianto.

Prabowo Ajak Presiden MBZ Datang ke Indonesia

Bukan tanpa alasan, Natalius Pigai memilih mendukung Prabowo untuk menjadi Presiden RI ke-8. Menurut dia, sosok Prabowo bisa menjawab persoalan yang selama ini menjadi problem ketika pemilu yakni politik identitas.

"Jadi kalau ingin menyudahi politik identitas, maka sekarang mau tidak mau orangnya harus Pak Prabowo karena bisa memoderasi itu," kata Natalius Pigai saat dihubungi, Jumat 29 September 2023. 

Presiden Prabowo Tunjukkan Kepemimpinan Kuat Berwibawa di Kancah Internasinoal, Kata Dave Laksono

Lanjut tokoh yang pernah menjadi Komisioner Komnas HAM itu, dirinya tidak menjatuhkan pilihan pada 2 bakal capres lainnya yakni Ganjar Pranow dan Anies Baswedan. Karena menurut dia, basis massa mereka yang berbeda.

"Kelompok nasionalis yang mendukung Ganjar, dan kelompok agamis yang menjadi basis massa Anies Baswedan," ujarnya.

Disambut Gibran, Prabowo Tiba di Indonesia Setelah Lawatan ke Sejumlah Negara

Pada 2 kali pilpres yakni 2014 dan 2019, sejumlah organisasi Islam yang dinilai garis keras seperti FPI (yang sekarang sudah resmi dibubarkan oleh negara), memberikan dukungannya ke Prabowo. Namun peluang kembali didukung terutama oleh pentolannya, masih terbuka seperti yang diutarakan secara pribadi oleh mantan anggota 212, Damai Hari Lubis.

"Rasa-rasanya, pengamatan saya prediksinya memang seperti itu (kelompok 212 lebih dukung Prabowo jika terjadi putaran kedua melawan Ganjar)," kata Damai.

Lanjut menurut Pigai, kenapa harus memilih Prabowo. Menurutnya, ada persoalan global. Dimana Indonesia ada di tengah-tengah pertarungan antara Barat dengan Asia Timur terutama China. Ini butuh sosok yang memahami, karena masalah Indopasifik menurutnya bukan hal kecil.

"Karena politik Indonesia itu lebih ada ikatan-ikatan emosional masa lalu, Jakarta-Peking-Moskow yang sampai sekarang dipertahankan oleh politisi Indonesia. Itu menyebabkan AS, Eropa, Australia berpikir bagaimana mengecilkan Indonesia, dibelah menjadi 8 negara. Jadi aspek keterbelahan bangsa itu bisa diselesaikan oleh Prabowo" jelasnya. 

Pigai tidak meragukan kepemimpinan Anies dan Ganjar. Apalagi pengalaman keduanya juga pernah menjadi pemimpin di daerah masing-masing. Soal kepemimpinan, tidak masalah. Tapi yang disorotinya adalah masalah global.

"Kalau soal kemampuan memimpin sih mungkin mereka jauh lebih hebat daripada Pak Jokowi. Mereka bisa memimpin. Tapi apakah mereka mampu mengendalikan negara ketika suasana global itu goncangannya paling kencang?" Katanya.

Tidak hanya global. Masalah ekonomi, menurutnya Prabowo cukup mampu. Termasuk keberpihakan pada ekonomi menengah ke bawah. Juga soal produk anak bangsa.

"Prabowo selalu mengucapkan untuk bagaimana kepentingan domestik lebih penting dan kepentingan rakyat, ekonomi lokal lebih penting daripada aspek-aspek yang besar itu. keberpihakan kepada sektor riil, mikro," kata pria yang pernah disebut bakal menjadi menteri jika Prabowo menang di Pilpres 2019 lalu itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya