Elektabilitas Anies Baswedan Posisi Kedua di Jawa Barat, Menurut Survei LSI Denny JA

Anies Baswedan
Sumber :
  • Istimewa

Purwakarta - Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli jauh dua calon presiden potensial lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dalam keterangannya yang diterima di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, mengatakan bahwa Prabowo masih kokoh memimpin elektabilitas, baik dalam simulasi perorangan maupun pasangan.

Survei itu memotret preferensi pemilih warga Jawa Barat terhadap calon presiden, calon wakil presiden, dan partai politik.

Bacapres Prabowo Subianto di kampus UGM, Yogyakarta.

Photo :
  • YouTube Universitas Gadjah Mada

Kegiatan survei dilakukan dari tanggal 10-19 September 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden standar 440 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error 4,8 persen.

Untuk perorangan, katanya, Prabowo unggul 46,1 persen. Namun, pada saat berpasangan dengan Erick Tohir, turun 3 persen menjadi 43,4 persen.

Di urutan kedua, Anies Baswedan unggul di atas Ganjar Pranowo dengan 29,3 persen. Sama dengan Prabowo, saat Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, juga turun 4 persen menjadi 25,5 persen.

KPU Jabar: 6 Petugas KPPS Meninggal Dunia Selama Proses Pilkada 2024

Sementara Ganjar, sesuai dengan hasil survei itu, harus puas di posisi ketiga dengan elektabilitas 18,4 persen.

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo berbicara di hadapan ribuan relawan yang memadati De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu, 3 September 2023.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq
Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil

Hal yang menarik, kata Toto, meski Ganjar masih di posisi ketiga, saat dibuat simulasi berpasangan dengan Ridwan Kamil, elektabilitasnya naik dari 18,4 persen menjadi 24,8 persen. Begitu juga saat Ganjar berpasangan dengan Sandiaga Uno, naik menjadi 20,0 persen.

Pengamat Politik: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Pengaruh Prabowo dan Jokowi

Toto membandingkan jika merujuk pada data survei LSI Denny JA setahun sebelumnya atau pada Februari 2022, ketiga capres potensial ini memang sama-sama mengalami kenaikan. Prabowo, naik dari 26,0 persen ke 46,1 persen. Kemudian Anies dari 17,3 persen ke 29,3 persen dan Ganjar, dari sebelumnya 7,8 persen menjadi 18,4 persen.

Menurut Toto, dari hasil analisis kualitatif, keunggulan Prabowo di posisi nomor satu karena sudah pernah bertarung sebagai capres pada pemilu sebelumnya, dia memang sudah unggul di Jawa Barat. Kedua, karena mesin partai Gerindra juga sudah relatif bergerak.

Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Photo :
  • Pemprov Jabar

"Ditambah lagi ada pergerakan Dedi Mulyadi yang cukup massif dan all out mengampanyekan Prabowo dengan serangkaian event budayanya di sejumlah titik di Jawa Barat," katanya.

Ia menyebutkan bahwa Dedi juga membawa gerbong pemilih dari yang sebelumnya Golkar sekarang mendukung Prabowo yang mendukungnya saat dia sekarang hijrah ke Gerindra.

Dua capres lainnya, Anies dan Ganjar, dukungan menaik lebih karena mulai massifnya aneka atribut ruang publik seperti spanduk, banner dan stiker. Termasuk, sejalan dengan makin luasnya pengetahuan publik di Jabar terhadap nama-nama para capres, terutama lewat aneka platform media sosial.

Gerindra menyalip PDIP

Sementara itu, untuk partai yang dipimpin Prabowo, yakni Gerindra, sesuai dengan hasil survei itu telah berhasil menyalip PDIP ke posisi nomor satu.

Mengenai elektabilitas partai, Gerindra dengan 18,2 persen telah berhasil menyalip PDIP yang sebelumnya 18,8 persen tergusur ke peringkat ketiga menjadi 15,7 persen.

Urutan nomor kedua, diduduki Golkar dengan 16,8 persen, PKS 10,2 persen, PKB 6,1 persen, PAN 5,5 persen, Demokrat 4,8 persen, Nasdem 3,9 persen, PPP 2,3 persen dan Perindo 1,4 persen. Sementara partai lainnya, Partai Ummat, PSI, PBB dan Garuda masih dibawah 1 persen.

Dalam analisis kualitatif sementara, kenaikan Gerindra ini selain karena mulai bergeraknya mesin partai, juga disumbang oleh faktor personal Prabowo yang unggul sebagai capres di Jawa Barat. Tepatnya, Gerindra termasuk partai yang berhasil mendapat berkah elektabilitas dari coat-tail effect (efek ekor jas) Prabowo.

Adapun kenaikan Golkar, dari sebelumnya peringkat ke 3 dengan 14,7 persen naik ke peringkat kedua dengan 16,8 persen, salah satunya, diduga ada faktor Ridwal Kamil yang semakin diketahui publik telah resmi menjadi kader Golkar.

“Tentu itu salah satu faktor saja. Karena survei ini lebih bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Mungkin perlu FGD untuk mengetahui pastinya. Yang jelas, faktor penyebabnya tidak tunggal. Apalagi, dalam tiga empat bulan ke depan peta politik masih sangat dinamis,” katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya