Sebut Food Estate Gagal, Cak Imin Siapkan Program Ini sebagai Penggantinya
- DPR RI
Jakarta – Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut program food estate atau lumbung pangan nasional yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi)) terbukti gagal lantaran harga pangan di pasar tradisional hingga kini terus beranjak naik.
Menurut Cak Imin, kenaikan harga pangan itu perlu diantisipasi dengan manajemen bisnis pangan raksasa nasional. Ia menegaskan peningkatan produktivitas pangan bukan dijalankan dengan sistem food estate, melainkan dengan pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang besar dan dipimpin oleh pemerintah.
"Kita harus bergeser, produktivitas pangan ini harus digerakkan secara masif, bukan melalui food estate, tetapi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanah milik rakyat dan petani," kata Cak Imin di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu 27 September 2023.
"Dengan cara pengorganisasian manajemen pengelolaan tani yang lebih besar dan dipimpin oleh pemerintah, pemilik tanah kecil bisa digabungkan dalam satu koordinasi seperti pengelolaan perusahaan dan pemerintah yang memimpin," sambungnya
Baginya, program food estate yang sekarang dijalankan pemerintah gagal, dengan terbukti dengan harga pangan yang terus meningkat. Oleh sebab itu, cara mengantisipasinya hanya dengan mengintensifkan lahan pertanian masyarakat yang harus diorganisir menjadi bisnis pangan yang besar.
"Kalau nggak, kita impor terus, bahaya, karena negara-negara produsen pun pada saat titik tertentu akibat El Nino, akibat krisis pangan global akan tidak mengekspor barang ke kita. Kalau kita tidak bisa impor, makan kita dari mana? kecuali kita berswasembada," ujarnya.
Cak Imin menegaskan untuk antisipasi harga pangan saat ini harus ada pergantian cara pengelolaan pangan.
"Sudah diberhentikan (food estate) bukan minta diberhentikan. Maka harus ada switch. Switch-nya apa, switch-nya adalah menggunakan lahan masyarakat secara intensifikasi, di-manage sebagai perusahaan raksasa negara," tegasnya