Jika 2 Poros di 2024 Terealisasi, Anies Baswedan Kemungkinan Bisa Tereliminasi
- Twitter @aniesbaswedan
Jakarta - Jelang pendaftaran capres dan cawapres, muncul lagi isu Pilpres 2024 hanya dikuti dua poros koalisi. Spekulasi politik pun bermunculan yang salah satunya mencuat wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo.
Pakar politik Adi Prayitno menganalisa dalam politik di Tanah Air segala kemungkinan bisa terjadi selama sebelum pendaftaran resmi pasangan capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia menyebut kemungkinan ada dua skenario jika isu dua poros itu terealisasi.
Menurut dia, dalam skema pertama dua poros yaitu head to head antara Prabowo Subianto melawan Ganjar Pranowo. Dengan kondisi itu, maka bakal capres Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan bakal tereliminasi karena gagal dapat tiket.
Bahkan, kata dia, efek Prabowo Vs Ganjar kemungkinan berdampak terhadap duet Anies dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang gagal mendaftar ke KPU. Duet yang diakronimkan sebagai AMIN itu disebutnya bisa bubar.
"Dua poros itu skenarionya dua. Pertama koalisi AMIN bubar. Maka yang terjadi head to head Ganjar dan Prabowo. Partai pengusung AMIN bubar," kata Adi saat dihubungi VIVA, Kamis malam, 21 September 2023.
Baca Juga: PDIP Sangat Traumatik Jika Pilpres 2 Putaran, Berpotensi Ganggu Dominasi Kemenangan
Lalu, skema kedua kemungkinan Prabowo-Ganjar berduet seperti isu yang belakangan berhembus. Duet Prabowo-Ganjar itu head to head dengan pasangan Anies-Cak Imin.
Menurut dia, dalam opsi skema kedua ini sulit untuk Ganjar-Anies melebur berduet. Pun, begitu juga dengan Ganjar-Cak Imin. Meski dalam politik tak ada yang tak mungkin. Tapi, ia memprediksi jika pasangan Anies-Cak Imin tak bisa mendaftar maka kedua tokoh itu akan sama-sama tak jadi kontestan Pilpres 2024.
"Tak sesederhana itu bisa langsung Ganjar-Anies atau Ganjar-Cak Imin. AMIN bubar. Anies dan Muhaimin bisa sama-sama tak dapat tiket," tutur Adi.
Dia bilang jika ada dorongan agar Ganjar-Prabowo berduet dinilainya akan sulit. Sebab, ia memprediksi Prabowo tak akan mau bila jadi cawapres. Kata dia, Prabowo sepertinya sudah mematok mesti capres. "Soal duet Ganjar-Prabowo ini rumit karena sulit bagi Prabowo jadi orang nomor dua," sebut Adi.
Lebih lanjut, dia masih menilai beberapa nama bakal cawapres saat ini potensial menemani Prabowo atau Ganjar. Menurut dia, untuk sekarang Ganjar bisa ditandemkan dengan beberapa figur seperti Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan eks Panglima TNI Andika Perkasa.
Dia menyebut untuk Prabowo juga ada beberapa nama bakal cawapres yang berpotensi. Salah satu nama itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tapi dengan syarat sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kabulkan judicial review.
"Prabowo-Airlangga, Prabowo-Erick. Atau Prabowo-Gibran kalau judicial review MK dikabulkan," tuturnya.
Bagi Adi, dalam politik saat ini jelang 2024 segala kemungkinan masih bisa terjadi. "Sangat mungkin bisa. Apalagi kelihatan sejumlah partai politik yang bisa dikendalikan ‘kekuatan politik tertentu’ arah politiknya," sebut Adi.
Isu dua poros yang mencuat lagi dilontarkan Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil. Dia berpandangan Pilpres 2024 bisa saja hanya dua poros.
Ia bilang demikian karena dinamika politik saat ini kemungkinan bisa mengarah ke dua poros. Salah satunya sejauh ini baru satu poros yaitu Koalisi Perubahan yang deklarasikan duetnya Anies-Cak Imin. Sementara, poros Prabowo dan Ganjar masih belum jelas deklarasi karena alot menentukan figur cawapres.
Â