Menteri PPPA Yakin Keterwakilan 30 Persen Perempuan di Parlemen Terwujud pada Pemilu 2024
- Antara
Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga optimistis afirmasi 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen dapat terwujud pada pemilu 2024.
"Kalau kita lihat perempuan mengisi hampir setengah populasi penduduk Indonesia. Artinya, kalau sesama perempuan saling support maka dapat kita wujudkan," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Jakarta, Rabu, 20 September 2023.
Dalam seminar bertema "Peningkatan Keterwakilan Minimal 30 Persen Perempuan di Parlemen pada Pemilu 2024", ia mengatakan saat ini keterwakilan perempuan di lembaga legislatif masih rendah.
Pada Pemilu 2019, kata dia, keterwakilan perempuan di lembaga DPR RI masih sebesar 20,8 persen atau hanya terdapat 120 legislator perempuan dari 575 anggota DPR RI.
Kemudian sedikit meningkat pada 2021 menjadi 123 orang atau 21,39 persen (hasil Pergantian Antar Waktu/PAW). Persentase ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia, namun masih jauh dari angka afirmasi 30 persen.
Pencapaian di tingkat provinsi juga masih belum menggembirakan, kata dia, yaitu hanya 17,7 persen atau hanya ada 391 anggota legislatif perempuan dari 2.207 anggota DPRD Provinsi se-Indonesia. Sementara itu perlu diapresiasi perwakilan perempuan di DPD RI yang telah mencapai angka 30 persen.
Menteri Bintang Puspayoga mengharapkan semakin banyak jumlah perempuan yang duduk di legislatif maka regulasi berperspektif gender dan pemenuhan hak anak dapat diakomodasi. "Kelompok rentan ini mudah-mudahan menjadi perhatian para legislator yang akan terpilih nantinya," kata Bintang.
Oleh karena itu Menteri Bintang Puspayoga menilai perlu adanya pendampingan dan sosialisasi kepada pemilih pemula, mengingat jumlah pemilih pada kelompok itu akan mendominasi dalam pemilu 2024.
Ia mengemukakan bila dilihat dari sisi usia, suara anak muda mendominasi sebagai pemilih pada Pemilu 2024.
"Mereka sangat menentukan terpilihnya pemimpin-pemimpin ke depan. Maka itu edukasi dan pendampingan menjadi penting bagaimana suara anak pemula menjadi pemilih yang cerdas," kata Bintang. (ant)