SBY Turun Gunung Bantu Prabowo, Rocky Gerung Singgung Kecemasan Jokowi dan Aura Anies Hilang

Prabowo gandeng SBY di Hambalang
Sumber :
  • Instagram @Prabowo

Jakarta - Langkah Partai Demokrat yang akan berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres jadi sorotan pengamat politik Rocky Gerung. Apalagi, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan siap ‘turun gunung’ memenangkan Prabowo di 2024.

Lihat Kondisi Anggaran, Prabowo Turunkan Dana Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10.000 Per Anak

Rocky menganalisa langkah SBY yang membawa Demokrat ke Prabowo itu semacam final solution. Menurut dia, ada paradigma politik seperti Joko Widodo atau Jokowi tidak kaget SBY pergi ke Prabowo.

"Atau lebih kaget lagi pak Prabowo kok mau menerima Pak SBY yang jelas-jelas ambil posisi berseberangan dengan Jokowi itu," kata Rocky dalam akun YouTube Rocky Gerung Official dikutip pada Rabu, 20 September 2023.

Peran Maksimal APBN Dukung Program Prioritas Prabowo

Dia mempersepsikan bahwa langkah SBY itu bisa jadi taktik, siasat, atau mungkin ada rasa sakit hati sehingga alihkan dukungan dengan gabung ke poros koalisi Prabowo.

"Tapi, kita tahu antara Pak Prabowo dengan pak SBY. Tetap ada persaingan antar dua jenderal ini karena kita tahu latar belakangnya," ujar Rocky.

Bobby Nasution Unggul Hitung Cepat di Pilgub Sumut, Jokowi: Yang Menang Harus Tetap Rendah Hati

Rocky Gerung Diperiksa Bareskrim Mabes Polri

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Namun, ia menyebut ada semacam 'selaput' yang membungkus mereka. "Yang bahwa mereka ini adalah tentara militer yang berupaya tetap berpengaruh dalam politik di Indonesia," jelas Rocky.

Bagi dia, hal yang samar-samar akan jadi jelas. Ia menyinggung omongan SBY yang memakai istilah turun gunung. Rocky menuturkan istilah turun gunung itu suatu gimmick dalam kemiliteran.

"Dan, saya lihat bahasa tubuh Pak SBY itu merasa lebih nyaman dengan Prabowo. Demikian juga Pak Prabowo," ujarnya.

Namun, ia menilai yang jadi masalah adalah partai lain di poros KIM seperti PAN karena menyiapkan Erick Thohir sebagai bakal capres.

"PAN yang menyiapkan soal Erick Thohir itu jadi soal berikut. Kemudian, Golkar juga merasa kehadiran SBY itu bukan Partai Demokrat tapi profil SBY itu sangat kuat," tutur Rocky.

Salah satunya menurut dia, karena SBY dinilainya masih punya pengaruh  lantaran pernah jadi Presiden RI selama 10 tahun.

Tapi, bagi dia dalam hal ini tetap terlihat peluang untuk memikirkan politik pragmatis. "Di dalam hal yang lebih pragmatis, tetap saja, langkah SBY adalah langkah yang pragmatis," sebut Rocky.

Lebih lanjut, dia juga menyebut ada persepsi lain seperti deal SBY dengan Prabowo. Apalagi, SBY sebelumnya menggaungkan Demokrat dengan konsep ide perubahan seperti saat masih di koalisi Anies Baswedan.
Menurutnya, mungkin ada kecemasan Jokowi saat SBY gabung ke Prabowo.

"Ide perubahan itu akan dilahirkan di situ. Pak Jokowi yang merasa cemas jangan sampai ide perubahan itu betul-betul setara dengan masih diperjuangkan ketika masih sama-sama dengan Anies," tutur Rocky.

Kemudian, dia menilai justru Anies yang akan kehilangan semacam auranya karena Demokrat ke Prabowo. Sebab, sebelumnya bersama Demokrat, Anies juga gaungkan ide perubahan. Namun, Anies saat ini berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Anies justru yang akan kehilangan semacam auranya, akan hilang sedikit. Karena kalau Anies bilang perubahan ya orang akan perubahan tapi ada Cak Imin di situ," lanjut Rocky.

Pun, menurut dia, sebaliknya versi Gerindra yang mendukung Prabowo akan meneruskan keberlanjutan Jokowi. Namun, di sisi lain, kehadiran SBY dengan konsep perubahan di poros Prabowo akan jadi perhatian.

"Sebaliknya Gerindra akan meneruskan Pak Jokowi, orang akan iya. Tapi, ada Pak SBY di situ," ujarnya.

"Jadi, itu lah yang disebut sebagai kimia baru dalam politik di Indonesia," sebut Rocky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya