Ganjar Siapkan Transformasi 6 Pilar Menuju Indonesia Emas 2045

Bakal capres Ganjar Pranowo dalam acara '3 bacapres bicara gagasan' di UGM.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Najwa Shihab

Yogyakarta – Bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat menghadiri acara dialog '3 bacapres bicara gagasan' yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menginginkan Indonesia memiliki ekonomi yang baik, bahkan melesat di tahun 2045 mendatang. 

"Kita akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara terpercaya yang berada dalam track yang benar, optimisme ini mesti dibangun, tentu ada mimpinya. Menuju 2045, 100 tahun Indonesia, atau mundur tahun 2050, setidaknya ekonomi kita akan melompat, dari 17 rankingnya, menjadi 4," kata Ganjar. 

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Ganjar menyebutkan, kesuksesan Indonesia emas akan bergantung kepada generasi muda saat ini. Namun, ia menyampaikan 6 pilar yang masih menjadi tugas untuk mencapai Indonesia Emas.

Bacapres Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa
Gantikan Ganjar Pranowo, Basuki Hadimuljono Jadi Ketum PP Kagama

Ganjar mengatakan, Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat menjanjikan. Sebanyak, 44 persen masyarakat kelas menengah dan 69 persen tenaga produktif. "Sebuah aset yang tidak main-main, maka pada saat itu inilah yang mesti kita siapkan betul untuk meraih itu, menyiapkan dengan baik," katanya. 

Transformasi pertama yang disiapkan adalah soal pangan yang harus dipenuhi oleh Indonesia. Inovasi dan stabilitas bahan pokok, meliputi aktivasi birokrasi untuk pantau ketersediaan, suplai dan demand. Genjot sentra produksi bahan pokok dan seimbangkan neraca ekspor-impor pangan.

Kedua, berbicara soal lingkungan, Ganjar mendorong untuk mengembalikan alam Indonesia dengan mengurangi emisi gas, serta menerapkan ekonomi hijau dan biru. 

"Di beberapa tempat sudah mengalami gangguan ISPA, karena polusi yang luar biasa. Kita mulai pelan-pelan, untuk mendorong, mengingatkan dan berkomitmen. Maka, mengurangi gas emisi, ekonomi hijau, ekonomi biru yang menjadi potensi untuk kita kembangkan," katanya. 

Pilar ketiga, yaitu energi di Indonesia yang dapat di daur ulang. Adapun pilar ketiga itu bersinergi dengan alat atau proses digitalisasi.

"Energi yang mencemari sudah pasti ditolak. Tapi yang renewable yang mana. Maka, pada saat itulah kecepatan dan percepatan yang harus dibangun itu tidak cukup mengandalkan human (manusia). Kita butuh alat," katanya.

Dunia digital, kata Ganjar, dapat membantu percepatan di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi.

Selanjutnya, dunia pendidikan dan kesehatan juga perlu diperhatikan demi mencapai Indonesia Emas. Ganjar menyebut pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan modal sehat lahir batin bagi masyarakat di Indonesia.

"Kalau itu kita sudah punya, gak ada stunting, maka pertumbuhan jiwanya bagus, fisiknya bagus, otaknya bagus. Begitu dikasih pendidikan bagus, mereka mendapatkan itu," katanya. 

Terakhir, transformasi penegakkan hukum juga perlu dibenahi untuk mencapai Indonesia Emas. Ganjar mencontohkan pemerintah harus memberikan pendidikan antikorupsi sejak dini, agar masyarakat mendapat bekal untuk tidak mendekati tindakan yang merugikan negara.

"Kalau penegakkan hukumnya memble, korupsinya jamaah, kemudian sistem tidak bisa mengakomodasi itu. Ini problem yang kemudian mesti kita tangani Tetapi menghukum, tidak cukup, mencegah jauh lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya