Anggota DPR Setuju Strategi KSAD soal Penanganan Konflik Papua: Perlu Pendekatan Berbeda
- Dok. Istimewa
Jakarta - Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menilai perlunya sinergisitas antarlembaga dengan pendekatan kemanusiaan untuk menangani konflik di Tanah Papua. Strategi KSAD itu jadi perhatian DPR terutama Komisi I sebagai mitra TNI.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono merepons positif strategi pananganan konflik di Papua. Menurut dia, pendekatan secara komprehensif diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan di wilayah Indonesia paling timur tersebut.
Dave bilang jangan sampai pemikiran bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bahwa mereka di luar dari NKRI.
"Tapi, bagian dari kita. Yang pemikirannya keluar dari pemikiran kita tetap harus kita rangkul karena mereka adalah bagian dari kita. Mereka adalah kita. Kita adalah mereka. Intinya sama,” kata Dave, Senin, 18 September 2023.
Dave setuju dengan pemikiran KSAD Dudung bahwa KKB adalah bagian anak bangsa yang pemikirannya kerap melenceng. Dengan demikian, ia menyebut diperlukan upaya konstruktif untuk menyadarkan KKB tentang ke Indonesiaan.
Maka itu, menurut Dave, diperlukan pendekatan berbeda ketika ingin menyelesaikan permasalahan kepada KKB dan masyarakat Papua.
“Mereka yang angkat senjata pemikirannya sangat parah perlu pendekatan secara berbeda,” jelas Dave.
Pun, dia menuturkan, penanganan konflik di Tanah Papua selama ini memang belum membuahkan hasil optimal. Meskipun sejumlah kementerian/lembaga terkait sudah turun tangan.
Dave menyarankan agar harus dibuatkan satu komando untuk penyelesaian permasalahan di Papua. Harapannya agar bisa berjalan efektif dan hasil maksimal.
“Penanganan di Papua selama ini oleh berbagai sektor tapi hasilnya belum optimal, dijalankan sendiri-sendiri,” ujar Dave.
Dia menekankan, meski melibatkan kementerian dan lembaga terkait, tetap penanganan permasalahan di Papua diperlukan satu komando. Kata Dave, para pihak terkait itu jangan dibiarkan bekerja sendiri-sendiri.
“Tapi dibutuhkan satu komando untuk pendekatan, baik dari sisi agama, budaya, ekonomi dan kemanusiaan,” jelasnya.
Sebelumnya, KSAD Dudung menyampaikan perlunya sinergisitas antarlembaga dengan pendekatan kemanusiaan, termasuk kepada teroris KKB. Dia menyebut hal itu untuk menyelesaikan permasalahan di Papua.
Dudung bilang, teroris KKB ini harus diberi pemahanan dan penjelasan tentang pembangunan di Papua.
“Kolompok separatis teroris itu juga saudara-saudara kita, mereka hanya punya pemikiran berbeda dan bersifat kriminal. Rakyat Papua seluruhnya merah putih, NKRI,” ujar Dudung.