Inilah Ardi, Mahasiswa UI yang Bikin Ganjar Bete dengan Celetukan Utang Negara dan LGBT

Mahasiswa S3 UI Maulana Lazuardi yang bertanya ke Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama

Depok - Bakal calon presiden atau bacapres Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Usai kuliah kebangsaan itu, Ganjar melakukan sesi wawancara dengan awak media.

Budi Gunawan Minta Usulan KPU jadi Badan Ad Hoc Dikaji Lebih Dalam

Namun, di tengah wawancara, ada salah seorang mahasiswa UI nyeletuk menanyakan soal utang negara dan masalah lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Celetukan itu sempat membuat Ganjar bete.

Nah, mahasiswa yang membuat Ganjar bete itu diketahui bernama Maulana Lazuardi. Dia merupakan mahasiswa S3 Ilmu Politik di FISIP UI.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Ardi, sapaan akrabnya mengaku gemas dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan panelis dan mahasiswa saat sesi tanya jawab.

Ganjar Pranowo, Kuliah Kebangsaan di UI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat normatif. Bahkan, dia menduga pertanyaan itu setingan.

“Makanya saya pikir di sini, jadi semacam sebatas formalitas semua saja kuliah kebangsaan ini. Bahkan terkadang saya menduga pertanyaannya sudah disetting ini,” kata Ardi, Senin, 18 September 2023.

Dia mengaku sudah angkat tangan saat moderator mempersilahkan mahasiswa yang ingin bertanya. Namun, dia heran lantaran tak mendapat kesempatan ditunjuk. Maka itu, dia nyeletuk saat Ganjar melakukan wawancara dengan awak media.

“Saya berdiri, tapi nggak dipilih. Mungkin ketahuan saya anak S3 jadi nggak diberi kesempatan," lanjut Ardi.

Ia menceritakan pernah mencecar dengan pertanyaan kepada pembicara saat diskusi yang melibatkan sejumlah sekretaris jenderal partai di FISIP UI.

"Dulu waktu pas yang seluruh sekjen parpol berkumpul di FISIP UI juga, saya bertanya memang banyak yang kurang menjawab dan kurang konkret jawabannya,” tuturnya.

Arti menyoroti dari sejumlah tokoh yang pernah hadir di Kuliah Kebangsaan FISIP UI, gagasan mereka terkesan sangat bagus. Misalnya Ganjar dianggap memiliki gagasan bagus, kemudian melipatgandakan anggaran.

“Sekarang pertanyannya saya balik, dari presentasi mereka bagaimana caranya? Mau ngutang lagi? Utangnya sudah Rp7.800 Triliun. Terus kamu yang utang, lalu anak cucu yang suruh bayar,” lanjutnya.

Pun, dia menyinggung isu LGBT sehingga ingin tahu sikap Ganjar terhadap persoalan itu.

“Karena di generasi milenial dan zelenial itu isu yang cukup kencang. Anak-anak zelenial dan milenial masalah LGBT bagaimana. Itu juga tidak membahas ke arah sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia sebenarnya masih penasaran dengan oligarki politik jelang 2024. Ia mengingat Ganjar yang sempat menyebut dirinya bukan petugas partai ketika menjawab pertanyaan dari salah satu mahasiswa S1.

“Terus masalah politik oligarki gimana. Kekuasaan dikuasai oleh segelintir orang menurut bapak bagaimana? Tadi kan Pak Ganjar ngakunya bukan petugas partai, dia adalah rakyat," tutur Ardi.

Menurut dia, beda isu petugas partai dan oligarki politik. Apalagi, saat sesi tanya, Ganjar ditanya soal jadi boneka Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri jika terpilih sebagai RI-1.

"Bisa jadi kalau kata anak S1 tadi kan mengatakan ada bonekanya Megawati. Bisa jadi dia jadi bonekanya Jokowi, bonekanya Megawati atau bonekanya siapapun. Artinya dikuasai oleh segelintir orang," ujarnya.

Bagi dia, isu oligarki politik ini perlu ditanya karena selalu muncul jelang pilpres. Ia khawatir bacapres saat ini termasuk Ganjar disetir oligarki.

“Malah bisa jadi Pak Ganjar maupun Pak Anies disetirnya tuh. Gak cuma sama satu orang, tapi disetirnya sama lima orang, empat orang. Itukan oligarki. Itu kan nggak ditanya dalam diskusi,” kata Ardi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya