Merapat Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Demokrat: Lebih Terbangun Chemistry
- istimewa
Jakarta - Momen kedatangan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Hambalang, Bogor menemui Prabowo Subianto jadi penanda arah sikap politik partai di Pilpres 2024. Di Hambalang, petinggi parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Golkar dan PAN turut hadir.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyampaikan kedatangan SBY menemani Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ke Hambalang sebagai sikap partai sesuai aspirasi kader. Apalagi, kata dia, momen pertemuan di Hambalang dihadiri juga para petinggi KIM.
Kamhar bilang, hal itu sebagai penanda akan dimulai kerja sama politik.
"Ini menjadi penanda baik sesuai harapan segenap kader agar kerja sama politik yang terbangun menjunjung tinggi azas kesetaraan, azas keadilan dan azas mutual trust," kata Kamhar saat dikonfirmasi VIVA pada Minggu malam, 17 September 2023.
Baca Juga: SBY Disebut Siap Turun Gunung Menangkan Prabowo Jadi Presiden
Dia menjelaskan Demokrat dengan parpol di KIM punya kedekatan secara historis. Pun, secara empiris juga pernah menjalin kerja sama politik dengan Demokrat dalam kontestasi pemilu seperti Pilpres 2014.
"Karenanya lebih mudah terbangun chemistry untuk kerja sama yang solid dan kokoh," jelas Kamhar.
Kamhar mengatakan untuk sikap resmi Demokrat dukung Prabowo akan disampaikan dalam forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang diproyeksikan pada Kamis, 21 September 2023. "Benar. Saat Rapimnas," ujar Kamhar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menyebut dalam pertemuan di Hambalang sebagai arah Demokrat yang bergabung dalam KIM untuk mendukung Prabowo sebagai bacapres.Â
Menurut Viva, SBY sudah bicara ke Prabowo soal dukungan Demokrat buat Prabowo. Kata dia, SBY siap turun gunung berjuang memenangkan Prabowo jadi Presiden 2024.
Arah politik Demokrat belakangan jadi pertanyaan setelah keluar dari koalisi pendukung Anies Baswedan. Elite Demokrat menegaskan kecil kemungkinan bakal balik mendukung Anies sebagai bakal capres.
Demokrat kecewa karena merasa dikhianati oleh Anies dan Nasdem dalam urusan penentuan bakal cawapres. Sempat dispekulasikan merapat ke poros Ganjar Pranowo, tapi baik Demokrat dan PDIP belum memperlihatkan kemajuan dalam penjajakan koalisi.