Konsolidasi se-Kepulauan Nias, Sekjen PDIP Motivasi Generasi Muda Belajar dari Bung Karno
- PDI Perjuangan
Kepulauan Nias – Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menghadiri rapat konsolidasi di Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu, Hasto menantang anak muda untuk membangun daerahnya. Terutama menjadikan wilayah ini sebagai kekuatan di Samudera Hindia, menyaingi dan bahkan mengalahkan Singapura.
Itu disampaikan Hasto, saat memberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi Tiga Pilar Partai di Kabupaten Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara, Sabtu 16 September 2023.
"Pulau Nias sangat penting secara geopilitik. Sangat penting bagi PDI Perjuangan sebagai partai politik yang memiliki rekam jejak yang panjang untuk bersekutu dengan ilmu pengetahuan," kata Hasto, dalam keterangannya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, sebagai partai politik, PDIP juga ikut memperjuangkan dan menyuarakan pembangunan di Kepulauan Nias ke pemerintah pusat. Jelas dosen Universitas Pertahanan (Unhan) RI, potensi Kepulauan Nias ini sangat besar.
Dia membandingkan seperti Singapura. Nias jauh lebih besar, dimana memiliki luas daerah hampir 5.600 km persegi. Sedangkan Singapura cuma 728 meter persegi. Namun, lanjut Hasto, Singapura mampu memanfaatkan geostrategis dengan baik. Untuk itu, Hasto mengatakan Kepulauan Nias pun seharusnya bisa maju dengan memanfaatkan geostrategisnya.
"Nias 7,7 kali luasnya dengan Singapura maka seharusnya seluruh anak-anak muda di Kepulauan Nias bermimpi untuk membangun kepulauannya. Sebab itulah yang diwarisi Soekarno," jelas Hasto.
Hasto juga menyampaikan bahwa Bung Karno memiliki konsep agar Kepulauan Nias menjadi pintu gerbang kemajuan ke Pasifik. Tidak hanya itu, jelas Hasto, Proklamator RI itu juga mencita-citakan Kepulauan Nias berperan bagi Indonesia agar menjadi negara yang kuat di Samudera Hindia.
"Secara geopilitik, secara geostrategis, Kepulauan Nias itu berada di ujung depan Samudera Hindia, maka mulai hari ini kita mulai merancang kalau Nias menjadi kepulauan yang hebat," kata Hasto.
Dia meminta generasi muda untuk belajar dari Bung Karno. Dimana saat itu Presiden RI pertama itu ketika berusia 16 tahun sudah menggembleng diri dengan belajar, bahkan di ruangan yang sangat sempit, yaitu 2x3 meter. Di ruangan itu, Bung Karno hanya menggunakan lampu teplok untuk membaca.
"Soekarno yang lahir dari kalangan rakyat biasa tidak pernah kehilangan daya imajinasinya untuk menjadi pemimpin besar. Maka Soekarno menggembleng dirinya ketika anak-anak sebayanya asyik main kasti, main bola, Soekarno kecil lebih suka menekuni buku di ruang-ruang sempit," kata Hasto.
Belajar dari pendiri bangsa tersebut, Hasto mengajak anak muda Nias menggembleng diri dengan pendidikan. Hasto juga mengajak kepala daerah, anggota legislatif, hingga struktur Partai bergotong royong demi kemajuan pendidikan di Kepulauan Nias.
"Maka kalau kita tekun, Nias lebih hebat dari Singapura. Kuncinya anak-anak muda kita harus digembleng dengan semangat yang sama untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak mungkin kita mau mencapai kemajuan tanpa perjuangan," lanjut Hasto.
Konsolidas in dihadiri sekitar seribu jajaran pengurus DPD PDIP Sumatera Utara, yang dipimpin Ketua Rapidin Simbolon dan Sekretaris Soetarto. Tampak juga kader PDIP yang juga Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting.
Hadir juga Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, dan Bupati Nias Yaatulo Gulo.