Nasdem Sarankan Partai Buruh Fokus Raih Kursi Parlemen daripada Urusi Anies Baswedan

Jakarta​ - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni bereaksi keras atas pernyataan Partai Buruh yang mengeliminasi Anies Baswedan dari kandidat calon presiden yang bakal didukung. Dia meminta seluruh kader Partai Buruh untuk fokus saja menyongsong Pemilu 2024 agar bisa mendapatkan kursi di parlemen, setidaknya memenuhi persyaratan ambang batas parlemen empat persen. 

"Partai Buruh concern saja dengan proses ke depannya untuk dapetin kursi di parlemen. Itu kayaknya lebih bagus daripada urusin Anies. Partai Buruh mendukung siapa aja itu haknya Partai Buruh, kami enggak akan maksa untuk dukung Anies," kata Sahroni kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. 

Sahroni mengimbau agar Partai Buruh untuk tak merecoki internal partai politik lain. Hal itu juga ditekankan karena sebelumnya Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyinggung pengkhianatan Anies ke Partai Demokrat.

Partai Buruh menyatakan mengeliminasi nama Anies Baswedan sebagai capres yang didukung pada Pemilu 2024. Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua alasan para serikat buruh, anggota hingga pengurus partainya di 38 provinsi mencoret nama Anies Baswedan.

Alasan pertama, dikatakan, Juru Bicara Anies Sudirman Said disebut telah mengobok-obok internal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait dukungan terhadap Anies.

Sejatinya, kata Said Iqbal, dukungan terhadap capres datang dari aspirasi buruh, bukan muncul dari serikat buruh. Apalagi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serikat buruh dijelaskan, buruh tidak berpolitik.

"Di partai itu disiplin, sebelum ada keputusan partai, setiap organisasi tidak boleh mengambil sikap. Karena itu sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya mempengaruhi negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur Partai Buruh. Sehingga dieliminasi, ditarik dukungannya," kata Said Iqbal saat jumpa pers di DPP Partai Buruh, Rabu, 13 September 2023.

Alasan kedua, yakni langkah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dinilai oleh buruh sebagai pengkhianatan teman seperjuangan.

Buruh mamandang, baru menjadi bakal calon presiden, Anies sudah tidak amanah dalam menjalankan kerja sama dengan kawan seiring sejalan, bagaimana nanti jika terpilih menjadi presiden. Dikhawatirkan akan menghindari kontrak politik terhadap kesejahteraan buruh.

"Belum jadi capres sudah tidak amanah, kawan seiring sejalan dari berita yang kami dapat, ditusuk dari belakang. Itu belum jadi presiden, apalagi jadi presiden. Jadi melebihi petugas partai, kalau di buruh, Anies ini karyawan partai, tergantung pengusaha atau majikan partainya," katanya.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

VIVA.co.id

20 Desember 2024