Survei: 53,6 Persen Publik Tak Percaya Jokowi Cawe-cawe soal Golkar-PAN Merapat ke Prabowo

Presiden Jokowi dan beberapa pimpinan parpol pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Jakarta - Polling Institute merilis hasil survei terbarunya terkait Peta Persaingan Capres-Cawapres menuju 2024. Salah satu temuannya mayoritas responden dalam survei tak percaya cawe-cawe Presiden Jokowi di poros pendukung Prabowo Subianto.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim menjelaskan mayoritas publik dalam survei pihaknya menilai Jokowi netral dalam urusan politik. Dia menyebut netralitras itu termasuk urusan deklarasi Partai Golkar dan PAN yang merapat dukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2024. 

Kennedy bilang mayoritas masyarakat tak percaya adanya campur tangan Jokowi dalam deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. 

Presiden Prabowo Dinilai Bisa Lakukan Ini soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Survei Polling Institute itu dilakukan dalam kurun waktu 21-25 Agustus 2023. Survei melalui sambungan telepon tersebut melibatkan 1.201 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

“Dari mereka yang tahu tentang dukungan Golkar untuk Prabowo, sebesar 53,6 persen tak percaya Jokowi melakukan cawe-cawe,” kata Kennedy dalam paparannya, secara virtual, Minggu, 10 September 2023. 

Dia menuturkan, jumlahnya semakin meningkat untuk semua responden. Sebanyak 54,6 persen publik menyatakan tak percaya jika Jokowi cawe-cawe dalam urusan deklarasi Golkar untuk Prabowo. 

“Sementara jumlah yang percaya sekadar 21,1 persen untuk semua responden,” jelas Kennedy. 

Menurut dia, hal serupa juga berlaku soal deklarasi PAN ke Prabowo. Temuan Polling Institute, hanya 17,9 persen yang percaya ada peran Jokowi di balik manuver PAN mendukung Prabowo. 

Golkar dan PAN saat deklarasi dukung bacapres Prabowo Subianto.

Photo :
  • Dok. Golkar

Adapun, yang menilai Jokowi tetap netral jumlahnya lebih besar yakni mencapai 60,5 persen. 

“Dari sini kita bisa membaca persepsi masyarakat yang menilai Jokowi tetap netral. Tanpa ada cawe-cawe dalam deklarasi Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo,” kata Kennedy.

Sementara, peneliti politik Indonesia Havard University, Seth Soderborg, menganalisa, kehadiran Golkar dan PAN dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) berdampak positif terhadap tingkat keterpilihan Prabowo sebagai bacapres. Menurut dia, hal itu disampaikan saat menjawab pertanyaan Kennedy.

"Ada penguatan (dukungan kepada Prabowo) pascadeklarasi Golkar dan PAN?" tanya Kennedy.

"Iya, benar," ujar Seth Sederborg.

Untuk diketahui, Golkar dan PAN menyatakan dukungannya terhadap Prabowo sebagai bacapres pada Minggu, 13 Agustus 2023. Tandatangan dan deklarasi itu dilakukan di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya