Teddy: Partai Garuda Tak Akan Mainkan Orkestra Kebencian untuk Serang Ganjar dan Anies

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Partai Garuda memperhatikan pernyataan Presiden Jokowi di forum KTT ASEAN yang memperingatkan jika tak mampu mengelola perbedaan maka akan terbawa arus rivalitas yang berpotensi kehancuran. Jokowi minta para pemimpin tak menciptakan konflik.

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai omongan Jokowi itu di depan para negara ASEAN pas dengan kondisi politik di Tanah Air jelang 2024. Dia menuturkan, Pilpres 2024 yang sudah makin dekat, maka diharapkan partai-partai jangan sampai terbawa arus rivalitas.

Ia menyinggung arus rivalitas itu diduga diciptakan oleh orang-orang di luar partai yang menggunakan narasi kebencian mengatasnamakan pendukung capres. 

Yusril Blak-Blakan soal Napi Kalau Mau Dapat Amnesti Prabowo Harus Ikut Komcad

"Yang sebenarnya mereka lakukan hanya untuk memuaskan hawa nafsu akan perselisihan. Bukan untuk kepentingan capres yang mereka dukung," kata Teddy, dalam keterangannya, Jumat, 8 September 2023.

Tak Ada Efek Jera Bagi Koruptor Kalau Dimaafkan, Yusril Singgung 'Otak Belanda'

Pun, dia menambahkan pihaknya tak akan memainkan orkestra yang bertujuan untuk menyudutkan bacapres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Status Partai Garuda saat ini merupakan salah satu parpol pendukung Prabowo Subianto.

"Seluruh pengurus, anggota dan caleg Partai Garuda tidak akan memainkan orkestra kebencian untuk menyerang Ganjar dan Anies," tuturnya. 

Teddy bilang pihaknya hanya akan mematahkan semua pandangan dan program Ganjar serta Anies yang dianggap keliru. Upaya itu dilakukan untuk memperlihatkan ke pemilih yang masih belum menentukan pilihan bahwa Prabowo sebagai sosok yang layak memimpin Indonesia. 

Menurut dia, saat ini sudah ada kelompok-kelompok dari setiap pendukung capres, yang narasinya memaki, dan menghina. Kata dia, kelompok itu bahkan menyebarkan kebencian demi untuk memuaskan nafsu mereka sendiri.

"Partai Garuda menyatakan bahwa, sekalipun mereka mengaku pendukung Prabowo, tidak akan dibenarkan. Karena mereka bukanlah pendukung Prabowo, tapi orang-orang sakit yang sedang memuaskan dahaga mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya