Disindir Tak Amanah, Anies: Saya Sangat Hormat kepada SBY, Beliau adalah Panutan

Anies Baswedan saat Acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyindir bakal capres Anies Baswedan yang tak amanah hingga tak bisa pegang janji. SBY kecewa karena Anies memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres.

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

Anies pun beri respons terkait omongan SBY. Dia mengaku hormat dengan figur SBY yang merupakan Presiden ke-6 RI. Bagi dia, SBY adalah sosok panutan dan teladan.

"Gini ya, sebenarnya saya tidak ingin menanggapi secara detail ini semua. Saya sangat hormat kepada Pak SBY. Beliau adalah panutan, beliau adalah Presiden yang sudah mengabdi 10 tahun, teladan," kata Anies dalam wawancara  dengan Najwa Shihab dikutip pada Selasa malam, 5 September 2023.

Ungkap Hasil Reses Dapil, Ida Fauziyah Sebut Masyarakat Minta Sistem Pemilu Dievaluasi

Anies pun membeberkan beberapa fakta untuk menanggapi pernyatan SBY. Dia menilai dinamika politik yang dialaminya sebagai suratan takdir dari Allah. 

"Allah maha mengatur pada mulai weekend. Jadi, saya buka tanggalan ya biar tidak salah. Mulai 27, 28, 29. Jadi, Minggu, Senin, Selasa, itu percakapan intensif di Tim Delapan," ujar Anies.

PPP Gagal Masuk ke Parlemen, Romahurmuziy Serukan Pengurus Pusat "Taubatan Nasuha"

Dia bilang pada Senin, 28 Agustus 2023, sudah dibuka dengan terjadinya parbedaan pandangan yang tak bisa ditemukan dalam Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Anies menyebut ada perbedaan pandangan yang dimulai pada Juni 2023. Saat itu, ia menyampaikan ke Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Nasdem, PKS, dan Demokrat terkait figur bakal cawapres.

"Bahwa semua dari opsi wakil yang ada yang tersedia adalah AHY. Dan, saya sampaikan ke Pak Surya Paloh," ujarnya.

Menurut dia, saat itu, Paloh tidak menolak nama AHY sebagai bakal cawapres. "Beliau mengatakan begini itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang," tuturnya.

"Kemudian, PKS memahami bahwa pilihannya memang AHY yang tersedia. Kemudian, Demokrat juga begitu," lanjut eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Pun, ketika itu, Paloh mengatakan agar urusan cawapres termasuk nama AHY dibahas usai Anies pulang dari ibadah haji.

"Nah, sesudah pulang haji, mulai dari sisi Demokrat berharap ingin itu segera dideklarasikan, segera disepakati," tutur Anies.

"Dari sisi Nasdem tidak bersedia. Nama itu tidak ditolak. Tetapi, tidak dideklarasikan sekarang," kata Anies.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya