Ogah Dicap Jadi 'Petugas Partai' Surya Paloh, Begini Pembelaan Anies Baswedan
- Twitter @aniesbaswedan
Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan dicap jadi 'petugas partai' karena manut dengan keputusan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Anies dijodohkan Paloh untuk berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres di 2024.
Anies pun ogah dipersepsikan sebagai petugas partai. Eks Gubernur DKI Jakarta itu punya alasannya.
"Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan, dan saya harus melaksanakannya maka saya petugas partai. Semata-mata menjalankan," kata Anies dalam wawancara dengan Najwa Shihab dikutip dari akun YouTube-nya, Selasa, 5 September 2023.
Baca Juga: Anies: Surya Paloh Tidak Menolak AHY Cawapres, Beliau Katakan Itu Opsi yang Boleh
Dia mengatakan demikian karena kalau nama cawapres yang dibawa sesuai dengan kebutuhan untuk 2024 maka dirinya tak ada masalah. Anies mengaku sejak Juni 2023, sudah menyampaikan perlunya merangkul PKB lantaran parpol yang dipimpin Cak Imin itu punya elektoral di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Karena apa, karena kita lemah di Jawa Timur dan lemah Jawa Tengah," ujar Anies.
"Dan, kita membutuhkan partai yang punya basis kuat di sana. Jadi, ketika ada nama ini, ini adalah nama yang sesuai dengan kebutuhan," lanjut Anies.
Menurut dia, persepsi petugas partai itu jika Paloh membawa kemenakannya, adik atau kerabatnya untuk dijadikan pasangan untuknya di 2024.
"Dan, saya harus mengikuti namanya itu petugas partai. Tetapi, kalau sesuai dengan kebutuhan kita, bisa muncul dari mana saja," ujarnya.
Pun, dia menceritakan saat nama Cak Imin muncul karena Paloh seperti dalam situasi politik yang harus memilih. Kata dia, pilihan yang diambil itu masing-masing punya risiko.
"Beliau dalam situasi saya berunding dulu dengan PKS, Demokrat baru nanti bangun kesepakatan dengan PKB. Risikonya PKB mungkin sudah diajak yang lain dulu," tuturnya.
"Atau bangun kesepakatan sekarang baru menjelaskan PKS dan Demokrat, risikonya mereka merasa dilewati dan tidak diajak bicara," lanjut Anies.
Menurut dia, pilihan yang diambil Paloh sebagai ijtihad politik.
"Kemudian Pak Surya Paloh memilih opsi yang pertama. ambil kesepakatan dulu, baru menjelaskan. Memang ada risiko, ada perasaan yang dilewati," ujarnya.