Mendadak Cak Imin Jadi Bakal Cawapres Anies, Untung atau Buntung?

Wakil Ketua DPR RI Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin)
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta – Jagat politik Tanah Air dikejutkan dengan manuver Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dikabarkan bakal mendampingi Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan.

Usai Bertemu Anies, Pramono Pede Didukung 'Anak Abah' di Pilkada Jakarta

Kabar Cak Imin akan jadi bakal cawapres Anies ini diungkap Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, yang menyebut kesepakatan diam-diam itu sebagai bentuk pengkhianatan Anies Baswedan dan Surya Paloh terhadap Partai Demokrat.  

Klaim duet Anies-Cak Imin ini memang belum diformalkan. Seperti pernyataan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, yang menyebut peluang pasangan Anies-Cak Imin, tapi belum ada pengumuman resmi. 

Bahlil Anggap Biasa Pertemuan Pramono-Rano dengan Anies, kecuali Ketemu Prabowo dan Jokowi

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai kemunculan duet Anies-Cak Imin menjadi indikasi bahwa Nasdem sepertinya memang enggan mengusung Anies berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Pramono Ngaku Bicara dari Hati ke Hati dengan Anies Baswedan

Anies Baswedan dan AHY di DPP Demokrat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Setidaknya, kata dia, ada beberapa analisis yang membuat Nasdem condong ke figur lain ketimbang AHY. Salah satunya untuk menambal elektabilitas Anies Baswedan di dua provinsi kunci yang merupakan basis NU, yakni Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Elektabilitas Anies di dua provinsi kunci yang notabene adalah basis NU yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah itu relatif sangat kurang, bahkan di Jawa Tengah cuma satu digit, di Jawa Timur sekitar 11-12 persen. Nah, artinya Nasdem merasa perlu pendamping Mas Anies yang kuat secara elektoral untuk menambal kekurangan elektabilitas di dua provinsi kunci yang merupakan basis NU," kata Buhanuddin Muhtadi dalam perbincangan di tvOne, Kamis malam, 31 Agustus 2023.

Dengan demikian, lanjut Burhanuddin, muncul nama-nama yang terasosiasi dengan NU, seperti Khofifah Indarparawansa dan Yenny Wahid. Meskipun elektabilitasnya keduanya itu masih di bawah AHY, tetapi Nasdem punya argumen dua nama tersebut dengan NU ini diharapkan bisa menambah elektabilitas. 

"Masalahnya adalah yang muncul bukan dua nama itu, yang muncul adalah Muhaimin Iskandar, yang lagi-lagi kalau misalnya masuk menggantikan posisi mas AHY yang sebelumnya menjadi prioritas cawapres tentu akan mengurangi, akan menambal, atau mengkompensasi, jika misalnya ya Demokrat tidak jadi mendukung Anies," paparnya

Untung atau Buntung?

Lantas, apakah bergabungnya PKB mampu mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan? 

"Nah, ini bisa iya, bisa tidak, karena kalau dilihat dari pilihan capres atau cawapres itu umumnya bukan berdasarkan kekuatan partai tetapi kekuatan personal per hari ini Gus Muhaimin ini secara personal itu kurang kompetitif jauh di bawah Mas AHY tetapi kendaraan partainya yaitu PKB itu cukup seksi memang, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah PKB di Jawa Timur cukup dominan meskipun selisihnya tipis dengan PDIP," ujar Burhanuddin

Disamping itu, tambah Burhanuddin, belum tentu juga basis massa PKB akan mendukung pasangan Anies-Gus Muhaimin. Menurutnya, ada banyak variabel yang menentukan -- selain variabel personal dan tidak semata-mata karena faktor elektabilitas partainya saja. 

"Fenomena ini sangat mungkin terjadi, tapi lagi-lagi kita tentu harus uji sekali lagi ya, apakah betul pilihan terhadap Gus Muhaimin sebagai cawapres Anies bisa mengubah keadaan di mana saat ini mas Anies cukup tertinggal dibanding dua capres yang lain ataukah situasinya tidak lebih baik dibanding misalnya kalau Mas Anies menggandeng AHY," ungkapnya

Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat mengaku mendapatkan informasi bahwa bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan setuju akan kerja sama politik antara Nasdem dengan PKB.

Bahkan, ada informasi bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cam Imin diusung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya resminya, Kamis, 31 Agustus 2023.

Teuku menyebut keputusan terkait duet antara Nasdem-PKB dengan mengusung Anies dan Cak Imin itu diambil sepihak oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. "Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya