Anies ke Jombang, Ziarah Makam Pendiri NU Hingga Gus Dur di Tebuireng

Anies Rasyid Baswedan saat berada di makam Gus Dur Ponpes Tebuireng
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Jombang – Calon Presiden RI (capres) dari koalisi perubahan untuk persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengunjungi sejumlah makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Anies, melakukan ziarah ke beberapa makam pendiri NU, mulai dari makam Kiai Haji Hasyim Asy'ari di Ponpes Tebuireng, makam Kiai Haji Romli Tamim yang ada di Rejoso Peterongan.

Setelah itu, Anies juga akan mengunjungi makam Kiai Haji Wahab Hasbullah di area Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Pada pukul 08.00 WIB, rombongan Anies tiba di area pondok pesantren (ponpes) langsung disambut dengan baik oleh pengasuh ponpes Tebuireng, Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Sebelum melakukan ziarah, ia sempat berdialog dengan Gus Kikin di ndalem kasepuhan.

Ditemui sejumlah jurnalis, Anies mengaku agenda kunjungan ke Ponpes Tebuireng untuk melakukan ziarah ke makam pendiri NU di Ponpes Tebuireng. "Pagi hari ini bisa ziarah ke makam Mbah Hasyim, ke makam Gus Dur, Gus Solah, dan Kiai Wakhid Hasyim," kata Anies.

Ia mengaku selain melakukan ziarah, juga ingin mempererat tali silaturahmi antara keluarga pondok dengannya.

"Ini juga sekaligus silahturahmi dengan keluarga Tebuireng. Tentunya dengan Gus Kikin dan Bu Nyai Farida Solahuddin Wahid, menyambung tali silaturahmi," ujar Anies. 

Anies Rasyid Baswedan saat berada di makam Gus Dur Ponpes Tebuireng

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Anies pun menyebut, silahturahmi itu merupakan bentuk rasa hormat dan syukur atas apa yang dilakukan oleh Kiai Haji Hasyim Asy'ari di masa perjuangan kemerdekaan.

"Ini bagian dari kami untuk menunjukkan rasa hormat, rasa syukur, bahwa apa yang sekarang kita rasakan, itu adalah hasil perjuangan dari generasi-generasi sebelumnya," tutur Anies. 

Ia mengaku, perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy'ari merupakan titik penting dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

"Dan Mbah Hasyim ini adalah bonggolnya. Yang memulai dan yang menjaga bagaimana umat Islam Indonesia itu, bisa menjadi pembawa ketenangan, keteduhan di masa kita dalam ujian menghadapi kolonialisme, beliau dengan resolusi jihadnya, membangkitkan semua untuk melawan kolonialisme," tuturnya.

Ia menegaskan, kedatangannya untuk berziarah itu, untuk menghormati, mengenang dan mendoakan para pendiri NU yang memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan. "Kami ke sini, silahturahmi untuk menghormati, menghargai, mengenang dan mendoakan. Dan kita tentu harus terus menjaga semangat para pendiri Nahdlatul Ulama," ujar Anies. 

Saat ditanya soal sosok siapakah yang menjadi calon wakil presiden (Cawapres) yang akan bersamanya di pilpres nanti. Ia mengaku pada saatnya nanti akan diumumkan ke publik. "Ya nanti pada waktunya ya," ujarnya.

Sementara itu, pengasuh ponpes Tebuireng Jombang, Gus Kikin mengaku kedatangan Anies ke pondok sudah lama direncanakan.

"Kedatangan itu memang beberapa kali direncanakan dan pagi ini baru terlaksana. Dan bagi kami semuanya kita dekat semuanya (capres), dari kalangan pemerintahan kita juga dekat, masyarakat dan kita ini semuanya sama lah," tutur Gus Kikin.

Ia mengaku, selama ini Ponpes Tebuireng menerima semua tamu yang hendak ziarah ke makam ataupun berkunjung ke pondok. Karena ajaran pendiri pondok mengutamakan untuk membangun persatuan Indonesia.

"Karena di Tebuireng itu yang paling penting bagi kita adalah bagaimana kita membangun persatuan, kita membangun ukhuwah, dan itu yang diajarkan oleh pendiri pondok ini, Kyai Haji Hasyim Asy'ari, dan itu sampai sekarang masih kita lanjutkan," kata Gus Kikin.

Gus Kikin pun menjelaskan, bahwa pemilu presiden merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa ini. Namun, yang terpenting adalah bagaimana cara menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Kalau pemilu itu bagian dari kegiatan kita, tetapi yang intinya adalah bagaimana kita tetap bersatu, tetap guyup rukun, dan itu yang menjadi tujuan kita yang di Tebuireng ini," ujar Gus Kikin. 

Ketika ditanya apakah ada kedekatan tersendiri antara keluarga Ponpes Tebuireng dengan Anies Baswedan, pihaknya mengaku kenal dengan sosok Anis sejak lama, sebelum menjadi capres dari KPP.

"Tidak ada, saya sudah lama kenal dengan pak Anies, dan sudah lama akrab dengan pak Anies," tuturnya.

Ia menyebut, pertemuan dengan Anies di ndalem kasepuhan juga membahas masalah kebangsaan. Karena Indonesia merupakan bangsa yang besar.

"Gak ada yang khusus, secara umum tadi kita berdiskusi tentang bagaimana kita sama-sama lah, berfikir untuk bagaimana Indonesia nanti kedepan ini. Karena ini negara yang besar, bangsa yang besar, harus betul-betul kita itu, harus solid ya, betul-betul bersatu," kata Gus Kikin. 

Ia menegaskan kedatangan Anies ke Ponpes Tebuireng bukanlah yang pertama kali. Namun sejak di era Gus Solah, Anies juga pernah berkunjung ke pondok.

"Mulai dari zaman Gus Solah itu juga sering datang beberapa kali. Dan kapan itu juga datang ke sini," ujar Gus Kikin.

Disinggung apakah nantinya ada Capres lainnya yang akan datang untuk berkunjung ke Ponpes Tebuireng. Ia mengaku belum ada jadwal kedatangan capres lainnya. Namun, beberapa waktu yang lama, capres dari koalisi Indonesia Maju, juga pernah berkunjung.

Anies 'Dinaturalisasi' PDIP untuk Dongkrak Elektabilitas Pram-Doel, Kemana Megawati?

"Pak Ganjar memang ada rencana ke sini, tapi tahun kemarin pernah ke sini juga. Dan kebetulan aja tiga capres ini datang ke sini semua," tutur Gus Kikin. 

Perlu diketahui, usai melakukan ziarah dan silaturahmi ke Ponpes Tebuireng Jombang, rombongan Anies Baswedan bergeser menuju ke makam Kiai Haji Romly Tamim di Rejoso Peterongan Jombang.

Pengamat sebut Dukungan Terbuka Anies Jadi ‘Berkah’ untuk Pram-Rano
Dok. Istimewa

Hasto-PDIP Bakal Kirimkan Buku Sabam Sirait 'Politik itu Suci' ke Maruarar: Supaya Beliau Merenung

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Maruarar Sirait soal dukungan Anies Baswedan ke Pramono-Rano berbau SARA

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024