Wapres Ma'ruf Amin Sebut Semua Permasalahan di Papua Bisa Dibicarakan, Kecuali Minta Merdeka

Wakil Presiden Maruf Amin disambut Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad saat berkunjung ke Papua Barat Daya, Sabtu, 17 Juli 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu

Cirebon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan selama berkantor di Papua mulai September mendatang, dia akan fokus mendengarkan aspirasi dari rakyat dan tokoh masyarakat setempat serta mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu.

Prabowo Minta Menteri Berhemat, Yandri Pilih Menginap di Rumah Kades saat Kunker

"Kali ini saya lebih fokus untuk mendengar dari berbagai pihak, baik dari kalangan pimpinan agama, pemerintah daerah, kalangan wanita, kalangan semua; pokoknya local champion ini akan kami dengar," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan di sela-sela kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat, seperti disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Kunjungan kerja Ma'ruf Amin ke Papua pada awal September mendatang bukan pertama kali dilakukannya sebagai wapres. Sebelumnya, Ma'ruf Amin pernah dua kali melakukan kunjungan kerja ke Papua.

Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024

Ilustrasi pelajar di Papua

Photo :
  • Istimewa

Pada kunjungan terakhir, Ma'ruf Amin berkeliling ke sejumlah kota di Papua selama sepekan untuk menyerap aspirasi dari tokoh adat dan tokoh agama setempat, serta meresmikan pembangunan sejumlah fasilitas.

Warga Diberi Kesempatan Bertanya di Debat Terakhir Pilkada Jakarta Besok

"Saya bukan kali ini, kan sudah dua kali saya ke Papua. (Waktu yang) Pertama, lima hari; (yang) kedua, saya satu minggu berkeliling di Papua; dan ini (September) yang ketiga," jelasnya.

Ma'ruf Amin, selaku ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), dijadwalkan berkantor di Papua bersama dengan Panglima TNI dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mulai 4 September 2023.

Ma'ruf Amin menekankan dirinya bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju berupaya menyelesaikan persoalan di Tanah Papua. Dia menganggap kehadiran pemerintah pusat di Papua ibarat menggaruk bagian tubuh yang gatal. "Jangan sampai yang gatal di mana, yang digaruk di mana; sehingga tidak menyelesaikan persoalan," katanya.

Ilustrasi bentrok Papua.

Photo :
  • VIVA/Banjir Ambarita

Segala persoalan di Papua dapat dibicarakan dan dicarikan solusi, katanya. "Kecuali merdeka. Nah, merdeka tidak ada, tidak ada pilihan; tapi selain itu, kami bisa dialogkkan dan kami cari solusinya untuk orang Papua dan untuk [Tanah] Papua," ujar Ma'ruf Amin. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya