Pelanggaran Serius Budiman Sudjatmiko Sehingga Langsung Dipecat PDIP Tanpa Harus Klarifikasi

Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Pemecatan terhadap Budiman Sudjatmiko oleh PDI Perjuangan, dilakukan tanpa harus memanggil dan meminta klarifikasi ke Budiman. Itu karena dia melakukan pelanggaran serius.

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus, mengungkap alasan Budiman Sudjatmiko dipecat dari PDIP. Surat pemecatan Budiman diteken langsung oleh Ketum, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Deddy, Budiman dipecat karena terbukti melakukan pelanggaran serius, yakni mendukung bakal capres untuk Pilpres 2024 di luar keputusan partai. Dimana Budiman justru mendukung Prabowo, sementara PDIP memutuskan mengusung Ganjar Pranowo.

Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT G20

"Saya kira ini mekanisme biasa, pelanggaran serius yang tidak memerlukan klarifikasi karena pernyataan dukungannya terhadap calon di luar partai yang terbuka di media massa sudah menjadi bukti yang cukup sebuah pelanggaran disiplin dan mekanisme organisasi," kata Deddy Sitorus kepada awak media, Jumat, 25 Agustus 2023.

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung capres Prabowo Subianto

Photo :
  • FB Valerie Yudistira Pramudya
Elektabilitas PDIP Masih yang Tertinggi di Jawa Tengah, Meski Alami Penurunan

Deddy menekankan, hal tersebut berbeda dengan dugaan pelanggarannya didapatkan dari informasi tidak langsung. Budiman disebut secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi bakal capres 2024.

"Jadi tidak memerlukan klarifikasi. Beda kalau itu hanya berdasarkan informasi tidak langsung, baru diperlukan klarifikasi dan verifikasi," ujarnya. 

Deddy juga menyebut, Budiman sebenarnya sudah menyadari konsekuensinya saat menyatakan dukungan kepada bakal capres di luar keputusan partai. Maka seharusnya, kata Deddy, Budiman langsung mengundurkan diri dari PDIP atas pelanggaran berat yang dilakukannya.

"Budiman sangat tahu itu dan sangat menyadari konsekuensinya, sebagai kader tentu dia paham betul AD/ART, Peraturan Organisasi dan Disiplin Partai. Seharusnya dia cukup mengundurkan diri, sehingga tidak perlu menimbulkan polemik dan menyudutkan partai tempat dia dibesarkan. Apa yang dialami Budiman sama dengan kader manapun yang melakukan pelanggaran berat," imbuhnya. 

Diketahui, PDIP resmi memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDIP, Kamis, 24 Agustus 2023. Budiman sebelumnya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. 

Surat pemecatan Budiman ditandatangani oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi surat keputusan DPP PDIP tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya