Analisa Pengamat Pemicu Krusial Prabowo Menguat Dibanding Ganjar Jelang Pilpres 2024

Presiden Jokowi ada saat Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kebumen
Sumber :
  • Twitter @ganjarpranowo

Jakarta - Bakal calon presiden atau bacapres Prabowo Subianto dinilai makin dapat dukungan publik jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Kondisi itu berbeda dengan bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.

Pemerintah Inggris Umumkan Dukung Indonesia Gabung OECD

Demikian analisa pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. Dia menyebut jelang Pilpres 2024, Prabowo seperti makin didukung banyak elemen masyarakat.

Hal ini terlihat dari hasil survei terbaru Litbang Kompas periode 27 Juli – 7 Agustus 2023 terkait simulasi head to head antara Prabowo dengan Ganjar.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Dedi menilai ada dua faktor yang membuat Ganjar kalah dengan Prabowo dalam dukungan jelang 2024. Menurut dia, pemicu krusial Ganjar kehilangan kehilangan suara karena karena beberapa kali sikap yang dianggap blunder di ruang publik.

Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

Menurut dia, blunder Ganjar seperti sikap penolakan kedatangan Timnas Israel yang berujung Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ganjar saat ini juga dinilai hanya sebagai 'petugas partai'.

“Pertama, Ganjar itu kehilangan suara cukup signifikan pasca dia menolak Piala Dunia. Lalu semakin ke sini banyak alasan publik yang menolak Ganjar karena ada faktor sokongan partai politik sehingga Ganjar dianggap sebagai petugas partai,” kata Dedi, dikutip pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Dedi menyoroti tingkat independensi Ganjar juga jadi alasan utama berkurangnya dukungan. Ia menganalisa hal itu karena jika Ganjar terpilih sebagai RI-1 di 2024 maka yang jadi Presiden sesungguhnya adalah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Tingkat independensi Ganjar misalnya yang hanya 1,7 persen itu juga menjadi faktor penentu kenapa kemudian publik merasa tidak perlu untuk mendukung Ganjar karena meyakini jika Ganjar memenangi pilpres sebenarnya yang dianggap presiden adalah Megawati,” jelas Dedi.

Menurut dia, dengan kondisi itu membuat Ganjar saat ini seperti ‘jatuh’ dan kalah dari Prabowo.

“Karena perbandingannya cukup jauh sekali dibandingkan dengan Prabowo atau bahkan dengan Anies sekalipun. Itulah yang kira-kira membuat Ganjar kalah jauh dari Prabowo,” ujar Dedi.

3 bakal capres yang berpotensi maju di Pilpres 2024

Photo :
  • VIVA

Pun, dia menafsirkan faktor pemicu lain yaitu adanya restu dukungan Presiden Jokowi yang lebih condong ke Prabowo untuk 2024. Bagi dia, faktor itu membuat dukungan ke Prabowo menguat. Daya elektoral Ketua Umum Gerindra itu dianggap punya kans memenangi kontestasi 2024.

“Faktor kedua tentu saja adalah restu dan endorsement dari Jokowi dan relawan-relawannya. Aktivitas-aktivitas relawan Jokowi yang bergeser ke Prabowo ini menciptakan efek heroism namanya atau efek pahlawan bagi Prabowo,” tutur Dedi.

Sebelumnya, dari hasil survei terbaru Litbang Kompas dalam simulasi head to head, Prabowo dapatkan dukungan mencapai 52,9 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan yang didapat Ganjar dengan 47,1 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya