Budiman Sudjatmiko Berharap Tidak Dipecat PDIP Usai Dukung Prabowo Capres

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko di Posko Rumah Cemara, Jakarta, pada Rabu, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

Jakarta – Politikus PDIP yang juga mantan aktivis Reformasi '98 Budiman Sudjatmiko berharap tidak dipecat PDIP usai menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024. Budiman menyadari berbeda sikap dengan PDIP soal capres. Dimana partainya resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Tolak PPN 12%, PSI Sebut PDIP Seperti Pahlawan Kesiangan

Diketahui, Budiman Sudjatmiko telah membentuk relawan Prabowo-Budiman (Prabu) untuk mendukung Prabowo sebagai capres. Dukungan itu dia sampaikan terbuka di Marina Convention Center, kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023.  
 
"Saya tahu itu (pemecatan) sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja saya bisa berkaca-kaca," kata Budiman Sudjatmiko di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Budiman mengaku sejak kecil sudah mendukung kampanye PDIP, bahkan sejak dulu saat masih namanya PDIP. Ia tak bisa membayangkan jika sanksi karena mendukung Prabowo berujung pemecatan dari partai. 

Prabowo Subianto Mau Maafkan Koruptor, Menkum: Bukan Berarti Pelaku Bisa Terbebas

Lebih jauh, mantan Anggota DPR RI itu berharap keputusannya mendukung Prabowo dapat membuka aliansi strategis antara PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024. Dengan demikian, sikapnya mendukung Prabowo tidak keliru. 

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung capres Prabowo Subianto

Photo :
  • FB Valerie Yudistira Pramudya
Menkum Sebut Recovery Aset Lebih Baik daripada Menghukum Koruptor

"Bisa saja kesimpulannya kemudian begitu sehingga saya dinyatakan tidak terlalu bersalah," ujar Budiman "Sehingga, kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," 

Namun demikian, jika nantinya partai tetap menjatuhkan sanksi pemecatan, baginya tentu sangat menyedihkan. Tapi ia merasa identitasnya sebagai kader nasionalis-Sukarnois tak akan hilang meskipun status kader PDIP dicabut.

"Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih," ungkapnya

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko bersama relawan pendukungnya menyatakan mendukung pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ia menyatakan meski dulunya berseberangan dengan Prabowo, tapi setelah menyelami pemikiran Prabowo Subianto, ternyata semangatnya mewujudkan kedaulatan rakyat sama. 

"25 tahun yang lalu Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya bersama teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu terpaksa kita di kubu yang berbeda," kata Budiman 

"Tetapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah membaca buku 'Paradoks Indonesia' yang diberikan Pak Prabowo, ditulis Pak Prabowo, kok semangatnya sama dengan yang dulu saya perjuangkan dengan teman-teman aktivis untuk kedaulatan rakyat Indonesia. Sama. Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," sambungnya

Atas dasar itulah, Budiman menyatakan bergabung dan mendukung Prabowo di Pilpres 2024.  "Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," ujarnya

Budiman Sudjatmiko mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah. "Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang," kata Budiman.

Dia pun mengaku dirinya sebagai seorang pribadi yang biasa mengambil risiko dalam melangkah. Termasuk jika nantinya sikap dukungannya di pilpres ke Prabowo berujung pemecatan dari PDIP.

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani

Ahmad Muzani Tegaskan Gerindra Tidak Serang PDIP soal Kenaikan PPN 12%

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani membantah partainya menyerang PDI Perjuangan (PDIP) terkait kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 pers

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024