Indikator: Meski Tak Bisa Maju Lagi di 2024, Jokowi Tetap 'Pemenangnya'
- Twitter @ganjarpranowo
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut 'menang' tiga kali berturut-turut di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 meskipun sudah tak berhak lagi maju. Jokowi 'menang' karena memiliki tingkat kepuasan publik atau approval rating yang masih tinggi jelang 14 bulan purnabakti.
Hal itu merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru periode Juli 2023. Menurut versi Indikator, approval rating Jokowi tembus 81,2 persen atau yang tertinggi sejak Jokowi memimpin pada 2014.
"Menurut saya, melihat approval (rating) Pak Jokowi, sepertinya sudah jelas (pemenang Pilpres) 2024 bukan Ganjar, Prabowo, Anies, tapi yang menang Pak Jokowi," kata peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya dikutip pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Dia menekankan secara konstitusi, Jokowi tak bisa lagi maju di Pilpres 2024 karena sudah memenanginya dua kali berturut-turut. Namun, menurut dia, tingginya kepuasan publik ini menjadikan Jokowi sebagai 'king maker' di 2024.
"Apa, sih, fungsinya presiden memiliki approval rating di saat secara konstitusional dia terhalang maju lagi? Kita, kan, belakangan diskusi soal king maker," lanjut Burhanudin.
Menurut dia, dengan approval rating yang tinggi, Jokowi baru bisa mainkan peran king maker jelang 2024.
"King maker itu baru bisa dimainkan oleh Jokowi, konteksnya dalam pertarungan 2024, jika seorang presiden punya approval rating yang tinggi," tuturnya.
Burhanuddin menyampaikan, tingginya approval rating Jokowi membuat dua bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berebutkan 'Jokowi effect'.
"Karena approval (rating) Jokowi tinggi, Prabowo dan Ganjar, kan, rebutan pengaruh Pak Jokowi," jelasnya.
Dia menurutkan dalam dinamikanya, Prabowo berupaya mengasosiasikan dirinya bagian dari Jokowi karena statusnya Menteri Pertahanan (Menhan). Adapun Ganjar merupakan kolega Jokowi di PDI Perjuangan (PDIP).
Survei terbaru Indikator dilakukan dalam kurun waktu 15-22 Juli 2023. Sebanyak 1.811 responden yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan sudah punya hak pilih dilibatkan dalam survei.
Responden tersebar di 38 provinsi se-Indonesia. Data survei Indikator, responden dipilih melalui teknik multistage random sampling dengan ditanya langsung oleh pewawancara dengan kuesioner.
Survei Indikator memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,35 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.