Prabowo Minta Maaf ke Budiman Sudjatmiko: Dulu Saya Kejar, Sekarang Mau Gabung
- FB Valerie Yudistira Pramudya
Semarang – Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terharu dan tak menyangka bisa sepanggung bahkan mendapat dukungan dari aktivis Reformasi 1998 Budiman Sudjatmiko dan para relawannya. Prabowo mengakui dulu di masa awal Reformasi pernah berada di pihak yang saling berseberangan dengan Budiman Cs.
"Sebenarnya pertemuan ini bisa dikatakan pertemuan yang mustahil, pertemuan yang impossible. Karena Saudara Budiman Sudjatmiko berpuluh tahun lalu bersama saya berada di pihak yang berseberangan," kata Prabowo dalam sambutan di acara Deklarasi Dukungan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023.
Prabowo bercerita pernah menjabat Pangkostrad yang dilantik Presiden Soeharto. Ia menjadi salah satu tokoh militer lapangan dalam peristiwa Reformasi 1998. Prabowo dianggap sebagai sosok yang bertanggungjawab dalam aksi penculikan aktivis mahasiswa di kala itu. Dimana salah satu aktivis mahasiswa yang ikut diburu Prabowo dan pasukannya adalah Budiman Sudjatmiko.
"Dulu saya tentara. Dapat perintah untuk ngejar-ngejar Saudara Budiman Sudjatmiko. Tetapi sejak dulu dalam hati saya pun, saya sudah merasakan bahwa si anak muda itu, karena 30 tahun lalu dia masih muda, sekarang jiwanya masih muda," ujar Prabowo
"Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama. Dari dulu Budiman ini adalah orang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya," sambungnya
Selanjutnya, Prabowo meminta maaf ke Budiman Sudjatmiko atas peristiwa yang terjadi saat Reformasi 1998. Sekali lagi, ia menegaskan itu hanya menjalankan tugas dan perintah atasan bukan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin mnta maaf ke saudara, tapi dulu bukan kehendak saya. Sekarang dengan anda bergabung, saya merasa sangat diperkuat," jelas dia.
Prabowo sendiri terkejut dengan dukungan yang diberikan kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko kepadanya. "Saya merasa terharu, berbesar hati, diperkuat, mendapat energi baru," imbuhnya.
Dukungan dari tokoh Reformasi 1998 bersama para pendukungnya itu, lanjut Prabowo, menjadi penambah semangat baginya untuk terus maju dalam kontestasi politik di tahun 2024.
Sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko bersama pendukungnya menyatakan mendukung pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ia menyatakan meski dulunya berseberangan dengan Prabowo, tapi setelah menyelami pemikiran Prabowo Subianto, ternyata semangatnya mewujudkan kedaulatan rakyat sama.
"25 tahun yang lalu Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya bersama teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu terpaksa kita di kubu yang berbeda," kata Budiman
"Tetapi setelah 25 tahun saya terinspirasi setelah membaca buku 'Paradoks Indonesia' yang diberikan Pak Prabowo, ditulis Pak Prabowo, kok semangatnya sama dengan yang dulu saya perjuangkan dengan teman-teman aktivis untuk kedaulatan rakyat Indonesia. Sama. Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," sambungnya
Atas dasar itulah, Budiman menyatakan bergabung dan mendukung Prabowo di Pilpres 2024. "Sudah saatnya tugas sejarah bersatu dengan tugas negara," ujarnya