Sindir Keras Ijeck, Edy Rahmayadi: Lupa Saya Sama Wagub Sumut, Saking Lama Ditinggalkannya
- VIVA/B.S Putra
Medan - Ada momen menarik saat Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan pidato pengumuman masa akhir jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dalam Sidang Paripurna DPRD Sumut, Rabu 16 Agustus 2023. Edy dalam kesempatan itu sempat melontarkan sindiran keras buat wakilnya, Musa Rajekshah alias Ijeck.
Isu mencuat Edy dan Ijeck tampak disharmonisasi jelang Pilkada Sumut 2024. Edy yang juga mantan Pangkostrad itu menyindir Ijeck sering ditinggalkan karena punya kesibukan sendiri.
"Yang terhormat Ketua DPRD Sumut dan wakil ketua dan seluruh anggota dewan. Yang saya hormati Forkopimda, Wakil Gubernur Sumatera Utara, lupa saya sama Wakil Gubernur Sumatera Utara. Saking lama saya ditinggalkannya, sampai lupa saya. Musa Rajekshah," kata Edy dalam ruang paripurna DPRD Sumut, Kota Medan.
Edy dan Ijeck bakal berakhir masa jabatannya pada 5 September 2023. Ia berharap Gubernur Sumut terpilih 2024 mendatang, bisa jadi sosok pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyatnya.
"Kalau tadi Bamsoet (Ketua MPR RI) mengatakan siapapun. Presidennya, mau Ganjar, Prabowo, Anies, tak masalah, yang penting membangun negara ini. Untuk itu saya sampaikan mungkin 5 September. Sekarang jangan dulu karena saya masih Gubernurnya," jelas Edy.
Pun, dia bilang siapa saja boleh maju sebagai Calon Gubernur Sumut pada Pilkada 2024 termasuk Ijeck. Kata Edy, semakin banyak calon, makin baik masyarakat untuk memilih pemimpinnya.
"Siapapun nanti yang mau jadi Gubernur, semakin banyak calonnya, semakin baik. 12 juta rakyat Sumut akan memilihnya, ujar Edy.
Edy kembali menyinggung nama Ijeck yag berpeluang maju sebagai bakal cagub Sumut di Pilkada 2024.
"Sehingga rakyat itu akan bebas memilih siapa yang akan menjadi pemimpin di provinsi ini. Apakah saya, Edy Rahmayadi, apakah Baskami Ginting, apakah Rahmansyah Sibarani, atau Musa Rajekshah?," tutur Edy.
Menurut Edy, siapapun yang terpilih mesti bercita-cita menjadikan Sumut bermartabat. Ia menekankan, semua yang akan menjadi peserta pemilu harus memulai bersama-sama. Kemudian, harus menjunjung tinggi aturan yang ada. "Tapi, jangan sekarang, nanti habis 5 September. Kita start sama-sama," lanjut Edy.
"Namanya orang bertanding orang mau megang start itu tepat waktunya. Dan, hasilnya juga ditentukan waktunya. Siapa yang mendahuluinya haram hukumnya," kata Edy.