Hashim Sebut Golkar Dukung Prabowo Direstui Presiden, Relawan Jokowi: Klaim yang Tak Benar

Juru Bicara Gabungan Forum Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Gabungan Forum Relawan Jokowi menyoroti pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Omongan adik kandung Prabowo Subianto itu mengklaim Presiden Jokowi beri restu ke Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto.

Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) sekaligus Juru Bicara Gabungan Forum Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat menyampaikan tak pernah ada pernyataan resmi dari Jokowi soal mengarahkan Golkar agar mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Klaim Hashim yang menyebut Jokowi mengizinkan, mengarahkan, atau mendukung Golkar dan PAN mendukung Prabowo adalah tidak benar," kata Taki di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Taki tak menafikan memang beberapa kali Jokowi mengajak relawannya yang mendukung sejak Pilgub DKI 2012 untuk berdiskusi perihal figur bakal capres penerusnya.

"Dalam diskusi itu banyak wacana bagaimana Ganjar Pranowo disandingkan dengan Prabowo, Ganjar disandingkan dengan Erick Thohir, Ganjar disandingkan dengan Sandiaga Uno atau Mahfud MD dan seterusnya," jelas Taki.

Anindya Supports Prabowo’s Call for Entrepreneurs to Aid Students

Namun, ia menekankan, hal itu hanya sebatas diskusi dan wacana. Bukan dipersepsikan pernyataan resmi Jokowi yang kemudian dilempar ke publik sehingga terkesan Presiden beri arahan politik tertentu.

"Bukan konsumsi politik mengklaim pernyataan presiden seolah-olah presiden menyatakan arahan dan dukungan. Itu yang kami tangkap," ujar Taki.

Bagi Taki, Jokowi peduli dan menaruh perhatian tinggi kepada figur capres penerusnya di 2024. Maka itu, pihaknya mengecam klaim pernyataan yang dilontarkan Hashim.

"Pernyataan Hashim harus ditolak dan kami kecam keras karena menimbulkan kesan seolah-olah Presiden Jokowi memberikan arahan, dan atau izin kepada pimpinan Golkar dan PAN mendukung Prabowo," sebutnya.

Pun, dia meminta agar Hashim bisa klarifikasi pernyataannya bahwa Jokowi mengarahkan Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ia juga mengimbau agar Hashim tak mengulangi pernyataannya.

"Kami meminta Hashim untuk tidak mengulangi perbuatannya yang merendahkan wibawa Presiden. Kami juga meminta Hashim menggunakan etika dan kejujuran dalam politik. Tidak lagi menjual nama Presiden untuk kebohongan," katanya.

Hashim S Djojohadikusumo (tengah)

Photo :
  • Istimewa

Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo mengklaim bahwa dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo sebagai bakal capres sudah direstui Presiden Jokowi. Hashim menjelaskan terkait rencana pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hashim bilang Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang didampingi Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus, dan Bendahara Umum Dito Ganinduto.

Dia menyebut usai pertemuan itu, dua pimpinan parpol itu menunjukkan senyum sumringah. Ia menuturkan rencana dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo sudah dapat restu Presiden Jokowi.

"Waktu keluar, sinyalnya semua senyum-senyum, Pak Prabowo, Pak Muzani, senyum-senyum. Pak Airlangga, Pak Lodewijk dan Pak Dito juga senyum. Ternyata, mereka menyatakan mau dukung Pak Prabowo. Dan seizin dan restu dari Pak Jokowi. Itu saya bisa katakan," tutur Hashim, saat diskusi konsolidasi Relawan Prabowo, secara daring, Kamis, 10 Agustus 2023.

Imbas omongannya yang diduga menyebar hoax soal Golkar direstui Jokowi dukung Prabowo, Hashim juga dilaporkan ke polisi. Pihak pelapor adalah Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Pendukung Jokowi.

Laporan itu tertuang dalam LP/B/267/VII/2 023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULTRA tanggal 15 Agustus 2023.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024