Tanggapi Koalisi Besar Prabowo, Jusuf Kalla: Tak Ada Jaminan Menang

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK menyampaikan pandangannya terkait koalisi partai politik (parpol) yang besar tak menjamin akan menang di kontestasi pemilu. JK mengenang pengalamannya yang memenangkan Pilpres 2004 bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Saat itu, JK mengaku hanya mengandalkan suara dari Demokrat, dengan bantuan tambahan dari PBB dan PKPI.

"Tidak ada jaminan (menang), sama dengan saya waktu 2004, itu kita hanya didukung 11 persen, 4 partai, Demokrat, Bulan Bintang. Tapi, menangnya 60 persen," kata JK di Markas Pusat PMI, Jakarta Selatan, Senin, 14 Agustus 2023.

Elite PDIP Tantang Prabowo Teken Perppu Perampasan Aset: Kalau Memang Urgent Turunkan Aja

JK menyampaikan sosok tokoh yang maju sebagai capres dan cawapres dalam pemilu merupakan hal penting, dibandingkan partainya. Sebab, mantan Ketua Umum Golkar ini mengatakan, partai hanya bersifat mengusulkan sehingga tidak menjamin kemenangan pasangan calon (paslon) tertentu. Dia bilang penentu yang akan memilih adalah rakyat dengan hak suaranya.

Pengamat Ungkap 2 Faktor Penentu Kesuksesan Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Yang memilih kan rakyat, partai yang mengusulkan, yang memilih rakyat. Terserah rakyat bagaimana, rakyat ada yang ikut partainya, ada juga yang tidak,” jelas JK.

“Selama ini begitu. Yang mengusulkan ya partai, tapi pada saat pemilu orang akan melihat orang ini gimana, begitu. Selalu dalam pemilu itu," tutur JK.

Maka itu, dia menilai tidak ada jaminan bisa menang Pilpres 2024, hanya karena koalisi pendukungnya punya anggoata yang gemuk.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) di kediaman JK, Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Mei 2023.

Photo :
  • VIVA/Edwin Firdaus

Sebagai informasi, Partai Golkar dan PAN resmi bergabung dengan koalisi yang sudah dibangun Gerindra serta PKB. Baik Golkar dan PAN sepakat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju pada Pilpres 2024.

"Partai Golkar memberikan dukungannya kepada Bapak Letjen Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI 2024-2029," kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dalam pidatonya di hadapan Prabowo di Jakarta pada Minggu, 13 Agustus 2023.

Airlangga mengatakan, alasan pihaknya mendukung Prabowo karena Ketua Umum Gerindra itu orang yang lahir dari rahim Partai Golkar. Bagi dia, hal itu searah dengan Golkar.

"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada bapak Prabowo Subianto tidak lain tidak bukan karena bapak Letjen Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar oleh karena itu beliau mengikuti kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter searah sejalan dan setujuan dengan Partai Golkar Pak Prabowo," jelas Airlangga.

Pun, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan pihaknya sudah berjalan bersama Prabowo selama 10 tahun. Sehingga, itu yang menjadi alasan PAN akhirnya kembali mendukung Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya