Sandiaga Uno Sebut Mesin Politik PPP Sudah 'Gercep', 'Geber', dan Sekarang 'Gaspol'
- VIVA/Uki Rama
Pasuruan – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahudin Uno menyebut partainya kini adalah rumah bagi anak-anak muda di Indonesia. Dia merayu generasi milenial untuk bergabung dengan partai berlambang Ka'bah itu.
Sandiaga mengaku akan bekerja keras untuk menggaet simpati dan pikiran para anak muda untuk bekerja sama memenangkan PPP pada Pemilu 2024. Dia mempersilakan politikus muda untuk bergabung dengan PPP.
"PPP sangat membuka ruang. Saya tadi sampaikan kita adalah partai para pelajar, jadi PPP; dan partainya pemuda pemudi, PPP juga," kata Sandiaga usai menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Plt Ketua Umum PPP Mardiono bersama Sandiaga Uno dan sejumlah kader PPP
- Dok. Istimewa
Menteri Pariwisata dan Usaha Kreatif itu mengatakan PPP adalah partai yang sangat membuka ruang untuk para anak muda yang tertarik menggeluti bidang kewirausahaan, ekonomi hijau, dan bidang strategis seperti ekonomi kreatif.
Alasan Sandiaga memilih strategi merekrut anak-anak muda karena mereka kini populasinya mencapai 60 persen. PPP pun terus berupaya untuk beradaptasi dengan anak-anak muda.
Untuk itu, Sandiaga akan menggeber kerja-kerja politik dalam dua bulan mendatang. Dia berharap seluruh pengurus partai terus menggalang dukungan demi target mendapat 11 juta suara pada Pemilu 2024.
"Kemari gigi satu, gigi dua, sekarang sudah masuk gigi tiga, kita akan gaspol; kemarin gercep dan geber, sekarang ini masuk ke gaspol. Dua bulan ke depan ini sangat-sangat menentukan," ujarnya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kiri) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah) saat konferensi pers di kantor pusat PPP, Jakarta, Rabu, 14 Juni 2023.
- ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
"Makanya kita harus capai dengan tingkat mobilitas yang berkualitas agar target mencapai 11 juta suara bisa terwujudkan," katanya.
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
