Irma Nasdem Murka ke Rocky Gerung: Patut Orang Ini di Penjara, Enak Betul Minta Maaf!
- ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana
Jakarta - Omongan pengamat politik Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden RI Jokowi terus memantik sorotan. Elite politisi yang berseberangan dengan Rocky pun melontarkan sindiran keras.
Salah satunya yang disampaikan politikus Partai Nasdem Irma Suryani. Anggota DPR RI itu dalam acara diskusi Catatan Demokrasi tvOne heran dengan Rocky yang disebut sebagai akademisi hingga mengaku profesor. Padahal, menurut dia faktanya tak demikian lantaran Rocky hanya pendidikan Strata-1.
Dia bilang figur Rocky tak pantas jadi seorang dosen. Bagi dia, Rocky mengajarkan kebodohan politik bukan malah memberikan diskursus.
"Kalau mahasiswa ditangani orang satu ini akan jadi brutal. Yang kedua, saya tidak heran kalau itu keluar dari mulut Rocky Gerung," kata Irma dikutip VIVA pada Rabu malam, 9 Agustus 2023.
Menurut dia, Rocky sudah melampaui batasannya sehingga wajar jika dihukum. Ia tak sependapat jika pernyataan Rocky yang menyudutkan Jokowi dipersepsikan hanya mengkritisi.
"Itu bukan kritisi, itu ujaran kebencian. Itu fitnah. Saya tukang kritisi, Haris (Haris Azhar) tahu betul itu. Di DPR, siapa yang gak tahu saya? Mau pemerintah seperti apa salah maka saya bilang salah," jelas Ketua DPP Nasdem tersebut.
Baca Juga: Haris Azhar: Saya Justru Menikmati Situasi yang Rocky Gerung Ciptakan
Dia mencontohkan salah satu kritik dia bersama Fraksi Nasdem di DPR ke pemerintah terkait UU Kesehatan. Irma bilang Fraksi Nasdem setuju tapi dengan catatan.
"Ada yang kami tidak setujui yang namanya mandatory spending," lanjut Irma.
"Kami tetap fair, kami tetap melakukan control session kepada pemerintah. Tapi, bukan dengan mencaci maki. Jadi, patut orang ini di penjara!," tutur Irma dengan nada keras.
Dia bilang demikian karena Rocky dinilainya berikan diskursus politik kepada mahasiswa yang buruk. Ia juga menuduh Rocky memecah belah umat.
Irma panjang lebar bicara kembali menyinggung soal omongan Rocky Gerung soal kitab suci fiksi yang pernah heboh beberapa tahun lalu.
Lantas, soal Jokowi yang adem tak merespons pernyataan Rocky, Irma menjawab versi sudut pandangnya. Dia bilang Jokowi dari awal tak pernah gubris.
"Karena bukan level beliau. Dia bilang, dia dosen, seneng disebut profesor. Tapi, senang mengajarkan hal buruk. Semua pasal bisa digunakan untuk orang ini," sebutnya.
Baca Juga: Sindir Moeldoko 'Pasang Badan' Buat Jokowi, Din: Saya Akan Bersama Rocky Gerung untuk Adu Otak
Pun, dia geram dengan Rocky yang menyampaikan permintaan maaf karena omongannya membuat gaduh publik. Bagi dia, tak cukup Rocky dengan minta maaf.
"Kok enak betul ya, setiap melakukan kesalahan terus minta maaf. Cukup minta maaf? Kemudian, akibat yang ditimbulkan seperti apa?," ujar Irma.
Dia menuturkan mestinya di tahun politik, Rocky tak panas melakukan dugaan penghinaan ke Jokowi.
"Harusnya dalam kontestasi politik ini yang harusnya kita sambut dengan riang gembira. Soal siapa Presiden terpilih ya kita dukung sama-sama dong," tutur Anggota Komisi IX DPR itu.
"Kita harus fair, berikan diskursus politik itu kepada publik," kata Irma.
Lebih lanjut, dia mempertanyaan cara Rocky yang melontarkan kata bajinga* tolo* ke Jokowi. Dia menyebut omongan Rocky bukan bagian kritik.
"Itu bukan kritisi, justru itu kedunguan dia untuk memecah belah bangsa ini. Tidak pantas, orang ini jadi akademisi," ujarnya
Irma pun menyinggung soal 8 kesepakatan antara Jokowi dengan Presiden Cina Xi Jinping yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia menilai dari deretan kesepakatan itu tak ada satu pun yang merugikan Indonesia.
"Apa yang mau dikritisi, apa yang mau dibilang bajinga* tolo* apa? Mulut dia aja yang tolo*, bodoh," sebutnya.
Dia menyebut karena gaya bicara Rocky itu justru yang buat masyarakat Indonesia jadi buruk di mata dunia. "Karena orang ini. Jadi, kalau dia ditangkap hari ini menurut saya pantas!" tuturnya