Mau Pemilu, Muhadjir Effendy Ajak Doakan Indonesia Damai di Haul Akbar Kyai Ageng Basyariyah
- Istimewa
Jakarta – Memasuki tahun Pemilu 2024 saat ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengajak semua pihak untuk mendoakan Indonesia agar berjalan damai.
Itu disampaikan oleh Muhadjir ketika menghadiri Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan, di Ponpes Al Hidayah Kutorejo, Mojokerto, Sabtu malam 5 Agustus 2023. Haul ini dihadiri ribuan jamaah, 157 kyai dari berbagai daerah di Indonesia.
Ini juga menjadi momentum untuk mendoakan Indonesia yang sebentar lagi akan menyelenggarakan HUT pada 17 Agustus. Tentu juga dalam menghadapi pemilu yang digelar serentak pada14 Februari 2024 nanti.
Muhadjir hadir dalam kapasitas sebagai keluarga besar Dzuriyah Kyai Ageng Basyariyah Sewulan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga merupakan salah seorang keturunan Kiai Ageng Hasan Besari, Tegalsari, Ponorogo dan juga Kiai Ageng Basyariyah, Sewulan.
Nenek moyang Muhadjir, Raden Qosim (menantu Kiai Ageng Basyariyah) menikah dengan Nyai Lidah Hitam atau Siti Fatimah Binti K.A. Basyariyah. Keduanya adalah Pendiri Perdikan dan Ponpes Tawangsari, Tulungagung.
”Garis keturunan kita merupakan para mujahid dan pejuang bangsa serta cikal bakal berkembangnya Islam di Indonesia. Maka dari itu, kita juga harus mendoakan mereka agar diterima di sisi terbaik Allah SWT,” kata Muhadjir.
Mendoakan Indonesia agar senantiasa aman dan damai dalam menyelenggarakan pemilu ini, juga menjadi perhatian dan permintaan dari Muhadjir kepada ribuan peserta yang hadir. "Kita juga mendoakan agar pemilu nanti berjalan aman, damai, dan demi kebaikan semua," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Muhadjir, bahwa semangat para kyai dan pendahulu dalam mempersatukan bangsa perlu dijaga dan dirawat. Maka saat ini pun harus dijaga terus untuk merawat persatuan bangsa itu.
"Sejak kecil saya selalu diajak oleh ayah saya 'ngumpulne balung pisah' dan juga berziarah ke makam para leluhur. Ini untuk mengingatkan bahwa kakek buyut kita, adalah para pejuang. Mereka yang telah mendarmabaktikan jiwa raganya untuk menegakkan Islam dan bersama-sama membangun negara kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Hidayah, KH.R. Mashadi Prawiranegara, mengatakan pihaknya bersyukur bisa banyak mengumpulkan dzuriyah dan keluarga. Apalagi di era moderen saat ini, menurutnya cukup sulit untuk bisa mengumpulkan semua pihak seperti yang dilakukan ini. Maka, ida bersyukur bisa mengumpulkan para keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah.
”Ada Gus Sabuth (KH. Agus Sabuth Pranoto Projo), ada beberapa yang berada di militer, ada juga yang di pemerintahan. Salah satunya Pak Menteri Muhadjir yang memang terkenal sederhananya,” jelas pria yang disapa Gus Hadi tersebut.
Ke depannya, dia berharap agar kegiatan serupa bisa dilakukan. Bisa menjadi agenda rutin sebagai ajang silaturahmi. Juga sekaligus untuk mendoakan NKRI, tetap menjaga kesatuan dan kedamaian di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adapun doa bersama dipimpin langsung oleh KH. Agus Sabuth Pranoto Projo. Gus Sabuth, begitu dia kerap disapa, berdoa bersama para undangan agar rakyat Indonesia selalu aman dan makmur. Mampu menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.